Lihat ke Halaman Asli

Pro Kontra Vaksinasi di Kabupaten Bogor, Cileungsi

Diperbarui: 12 Agustus 2021   21:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

BOGOR -- Setelah satu tahun lebih virus corona mewabah di Indonesia, masyarakat bahkan pemerintah mencari solusi untuk mengatasi Covid-19 agar cepat berakhir, dengan berbagai hal yang telah diupayakan. akhirnya pemerintah membawa kabar baik dengan memberikan vaksin keseluruh masyarakat.

Pelaksanaa penyuntikan vaksin untuk Covid-19 di Indonesia sudah ada sejak tanggal 13 Januari 2021 di Istana Negara, yang dimana Presiden RI Bapak Jokowi menjadi orang pertama yang menerima vaksin tersebut dan sekarang sudah di sebar luaskan ke hampir seluruh wilayah Indonesia untuk di berikan kepada para warga daerah setempat.

Namun, masih banyak dari warga mempertanyakan dari vaksin tersebut. seberapa efektifkah vaksin ini jika di terima masyarakat, bahkan beberapa ada yang ragu untuk vaksin dan ada juga yang menolak.

Di salah satu daerah, yaitu Cileungsi sudah melaksanakan untuk pemberian vaksin. Sudah satu bulan lebih untuk pemberian vaksin Covid-19. Cileungsi membuka posko pemberian vaksin Covid-19 dosis satu di berbagai titik yang. Banyak warga yang semangat untuk mendapatkan vaksin Covid-19 buatan Sinovac.

Banyak warga yang antusias untuk mendapatkan vaksin, karena ini kesempatan untuk mencegah terpaparnya virus corona. Tetapi masih banyak juga yang kontra akan hal itu, mereka merasa cemas akibat adanya informasi negatif yang di dapat masyarakat tentang efek samping pasca vaksinasi. Oleh karena itulah, banyak warga yang mundur ataupun menolak untuk menerima vaksinasi.

"Kalo menurut saya sih, saya gamau ikut vaksin. Yang abis ikut vaksin aja malah sakit bukannya makin kuat imunnya. Ada juga yang udah vaksin, tetep aja kena Covid-19." Ujar Apoy, Salah satu penjaga warung yang menolak untuk vaksinasi.

Sebenarnya memang Vaksin Sinovac ini tidak 100% untuk menghilangkan Virus Covid-19 hanya 65,3 % keampuhannya, tapi vaksin ini diperlukan untuk membuat antibodi atau untuk mencegah agar tidak mudah terpapar virus corona.

Dalam hal ini seharusnya masyarakat yang tidak bertanggung jawab tidak perlu menyebarkan berita hoaks. Hal itu hanya memperlambat kerja pemerintah untuk memberikan vaksinasi kepada seluruh masyarakat. Berita yang katanya efek vaksin bisa menyebabkan cacat bahkan yang lebih parah berujung kematian, padahal itu berita sudah lama, di situlah memunculkan keraguan di benak masyarakat.

Peran media sangat di butuh kan untuk memberikan informasi terkini soal Vaksinasi ataupun Covid-19, karena jika terlambat banyak berita-berita hoaks yang tersebar di media dan banyak warga yang mudah termakan berita hoaks tersebut. Media juga harus berupaya untuk meyakinkan bahwa vaksinasi itu aman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline