Lihat ke Halaman Asli

Dampak PPKM Darurat Terhadap Pedagang Pasar

Diperbarui: 24 Juli 2021   23:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Dokumentasi Pribadi

BOGOR - Pemerintah memperpanjang PPKM darurat di daerah Jawa dan Bali pada tanggal 20 sampai 25 Juli 2021. Hal ini dilakukan untuk menekan kasus Covid-19. 

Terlihat sejumlah pedagang masih ada yang tidak mengikuti protokol kesehatan dan beberapa pengunjung juga masih lalai.

Saat memasuki pasar pun sama sekali tidak menerapkan protokol kesehatan. Tidak ada pengecekan suhu maupin mencuci tangan dengan Sanitizer.

Para pedagang masih mencari peruntungan berjualan, meski dengan adanya PPKM. Hal itu terjadi, karena kehidupan mereka sangat bergantung pada pendapatan hariannya.

Seorang pedagang ikan, Hendra(35 tahun) mengaku, akhir-akhir ini dagangannya terkena dampak dari PPKM. Dia mengatakan, "semenjak PPKM diberlakukan penjualan ikan menjadi semakin sedikit bahkan sebelum PPKM juga karena Covid-19 pendapatan sudah turun". Ujar Hendra, Pedagang ikan di Kabupaten Bogor, Cileungsi, Sabtu (24/7/2021)

Ilan yang dijual Pak Hendra ini berbagai macam. Mulai dari ikan gurame, ikan bawal, ikan tuna, dan lain-lain. Untuk harganya bervariasi dengan kiloan.

"Jam operasional pasar biasanya mulai dari jam 5 pagi sampai jam 10.  Ya mau tidak mau saya pulang dengan pendapatan seadanya". Ujar Hendra.

Perpanjangan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) akan berakhir pada tanggal 25 Juli 2021. Namun, pemerintah akan terus melakukan evaluasi mengenai perpanjangan PPKM pada level-level selanjutnya. Para pedagang berharap agar tidak ada lagi perpanjangan PPKM darurat, karena menurut mereka jika diperpanjang maka usaha dagangan mereka terpaksa ditutup. Dan mereka juga meminta agar pemerintah memperhatikan kondisi ekonomi mereka jika kebijakan PPKM ini terus diperpanjang.

Jika memang akan diperpanjang, para pedagang pasar hanya berharap pemerintah memberikan bantuan dan solusi agar nasib mereka tidak semakin terpuruk dan cukup untuk biaya hidup sehari-hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline