Lihat ke Halaman Asli

Sapurang Sangadji

kuliah di universitas sarjanawiata tamansiswa

Merawat Anak dari Stunting Seperti Merawat Aset Bangsa

Diperbarui: 11 Mei 2022   23:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

 

    Seiring dengan perkembangan zaman akan dibaringi dengan perubahan pola hidup, baik pola hidup dalam lingkungan keluarga maupun masyarakat. 

Pola hidup yang sangat rentan perlu diperhatikan adalah terkait pola kesehatan yang harus dipedulikan dengan kesadaran tanpa perlu adanya pendokrak dari luar.

Namun sebagian masyarakat telah menyepelehkan kesehatan apalagi yang lebih maraknya kesehatan pada anak yang kurang diperhatikan oleh masyarakat terkhususnya orang tua.

Hal ini menjadi peluang berbagai permasalahan pada sektor kesehatan yang mampu mempengaruhi sektor-sektor yang lain. 

Semisalnya kasus sekarang yang sedang hidup pada lingkungan masyarakat yaitu Stunting yang menjadi polemik keresahan ibu-ibu karena faktor menurunya kesehatan pada anak-anak mereka.

Pada tanggal 19 - 20 April 2022 kami dari Organisasi UKM PIK-M Impact Dewantara  yang bernaung di Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa melakukan obeservasi di disalah satu desa yang paling tinggi angka penderita Stunting sesuai dengan data statistik Pemerintah Daerah  yaitu desa Kricak pada kecamatan Tegalrejo di daerah istimewa Yogyakarta, pengamatan yang diaktifkan oleh gerakan kami terkait masalah Stunting yang sekarang menjadi isu nasional. Dalam proses pertemuan kami disapa Pak Camat dikantor kecamatan Tegalrejo.

Dengan berbagai peryataan kebenaran direkap dari hasil wawancara kami dengan bu lurah bahwa  Stunting bagian dari problem kesehatan bagi anak yang mengakibatkan penurunan ukuran tinggi berat badan anak yang tidak sesuai umurnya.

Stunting merupakan manifestasi jangka panjang faktor konsumsi diet berkualitas rendah. Stuntimg dikategorikan masalah kesehatan masyarakat paling berat.

Gejala yang menderita penyakit stunting adalah gangguan perkembangan fisik yang irreversible sehingga menyebabkan penurnan kemampuan kognitif dan motorik yang mampu mempengaruhi tingkat kecerdasan anak, Masalah ini bahkan mampu mempengaruhi sektor pendidikan yang menurunya tingkat kecerdasan.

Kasus Stunting menjadi kelainan pada Bayi Lima Tahun (balita)  dan Bayi Dua Tahun (baduta) yang jika tidak mendapatkan intervensi sejak dini akan berlanjut hingga dewasa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline