Lihat ke Halaman Asli

Sapurang Sangadji

kuliah di universitas sarjanawiata tamansiswa

Mudahnnya Kebudayaan Mengalami Perubahan di Era Moderenisasi

Diperbarui: 11 Agustus 2021   22:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dunia merupakan  bagian dari panorama cerita yang terus dirangkai dengan putaran waktu.  Ada banyak cerita yang diangkat dari kebiasaan aktivitas, entah itu aktivitas  kultural atau aktivitas nonkultutral.  Perihal budaya  sangat menarik jika diambil untuk dibahas dalam kutipan ini, budaya bagian dari jatidiri personalita dan jatidiri masyarakat yang hidup secara komunitas.

 Budaya jika dilihat dalam jenis dan cara pelaksanaanya sangat beranekaragam pola dan motif,tergantung ciri khas daerah yang menerapkan  budayanya. Kekuatan budaya yang dijalankan tergantung dari tingkat kepercayaan seseorang terhadap budayanya. Dan budaya bukan hanya dipelajari dengan logika saja, melainkan dengan naiwaitu yang dominan melekat dengan cinta secara otomatis budaya atau tradisi yang diteapkan dalam daerahnnya akan selalu dihidupkan dan dilestarikaan. Kebudayaan adalah  satu kebiasaan yang mudah dilaksanakan namun kebudayaan membutuhkan keteguhan hati untuk menjalankan.

 Jika hanya berpikir budaya dilaksankan hanya untuk memenuhi peraturan desa atau peraturan dalam satu komunitas otomatis kebudayaan akan mudah mengalami perubahan, dan tidak konsisten terhadap tradisi yang suda dibangun sejak awal.  Hal  itu disebabkan karena pergantian kepala desa maka akan ada pergantian aturan kebudayaan. Maka suda bisa dipastikan bahwa budaya akan mengalami punah dan berubah jika kebudayaan hanya diyakini sebagai suatu peraturan komunitas atau daerah. Tapi jika kebudayaan diyakini atas dasar kepercayaan religi maka kebudayaan itu akan terus dikobarkan.

Namun jika kita lihat pada zaman sekarang itu banyak kebudayaan yang mengalami perubahan akibat mengikuti perkembangan zaman. Bahkan budaya barat sekarang ini suda diperankan oleh masyarakat indonesia sendiri. Dan  mereka merasa bahagia luar binasa dari kenikmatan  budaya barat tersebut. Seperti halnnya joget dansa yang dulunnya tidak merupakan budaya indonesia sekarang kini menjadi kebiasaan masyarakat indonesia. Kebudayaan seperti itu yaitu  kebudayaan yang terlepas dari unsur-unsur norma dan unsur keagamaan. Tapi masyarakat indonesia tidak sadar akan hal itu, mereka dibutakan oleh kesenangan. Itulah budaya barat yang hanya bersifat keduniaan dan tidak dihubungkan dengan urusan ketuhanaan.  Jika dilihat lagi dalam  rana sekrang banyak kebudayaan indonesia yang hilang, peninggalan nenek moyang setiap daerah tidak  diterapkan lagi dalam urusan kulturalnya.

 Hal ini disebabkan karena pengaruh globalisasi yang perlahan-perlahan kebudayaan bisa punah secara keseluruhan. Apalagi banyak generasi sekarang yang lebih suka berbaur dengan hal-hal moderenisasi. Hal itu akan mudah menjadi acuan perubahan kultural secara alamia menjadi budaya moderen. Tapi jika dilihat bahwa budaya dengan bersifat alamiah itulah kebudayaan asli dan natural tanpa campurtangan alat moderen. Misalkan tarian-tarian pada daerah jawa itulah kenaturalan budaya. Budaya memang sulit dipertahankan aurah keasliannya dikarenakan ada banyak faktor yang mempengaruhi perubahan budaya itu. Salah satunnya faktor globalisasi yang memiliki banyak sisi negative dalam mempengaruhi kebudayaan.

PENULIS : SAPURANG SANGADJI 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline