Lihat ke Halaman Asli

Terima Kasih "Boedi Oetomo"

Diperbarui: 24 Juni 2015   05:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ketika Republik ini masih dalam taraf "kebingungan" menghadapi tembok kolonialisme, ada beberapa anak muda yang menempuh pendidikan STOVIA, berbicara dengan lemah lembut penuh arif dan bijaksana. Mereka berpikir, negeri ini dapat maju dengan cara apa?
Melalui diskusi sederhana yang muncul dalam era serba kekurangan, muncul ide cemerlang tentang bagaimana negeri ini dapat menembus TEMBOK KOLONIALISME..."PENDIDIKAN"
Memang selama ini Hari Pendidikan Nasional jatuh pada tanggal 2 Mei untuk mengenang Ki Hajar Dewantara yang kita kenal dengan Ing Ngarsa sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani.
Namun sesungguhnya, konsep pendidikan pun dikemukakan oleh anak-anak muda dari STOVIA.
Boedi Oetomo hadir dalam kekeringan pemikiran, kebuntuan dan frustasi yang tak tahu kapan berakhir. Anak-Anak Muda STOVIA (Yang Makam nya banyak dilupakan orang Indonesia), berkata dengan ramah.."Kalau kita ingin merdeka, kita harus pandai, kalau ingin pandai kita harus sekolah, kalau ingin sekolah...kita lah ujung tombaknya, kolonialisme tak akan mampu meredam kita untuk merdeka, jika kita pandai dan tak mudah dibohongi". Sehingga Gerakan Kebangsaan ini dikenal dengan gerakan kebangsaan berasas SOSIAL BUDAYA.
Terima Kasih Soetomo, Terima Kasih Ciptomangunkusumo, Terima Kasih Wahidin Sudirohusodo dan anak-anak muda yang tergabung dalam BOEDI OETOMO.
Marilah anak-anak muda, para intelektual muda, dengan arif dan bijak...didiklah kami yang bukan kaum intelektual, didiklah negeri ini dengan BIJAK...jangan dengan anarkis, jangan dengan teriakan yel yel yang membuat hati miris
Tengoklah kembali akar kebangkitan nasional...BOEDI OETOMO, jangan lupakan mereka...mereka lah yang membuat kita memiliki semangat untuk bergerak dengan sebuah konsep intelektual. Perangi kebodohan dengan damai, perangi kemiskinan dengan damai...kami lelah dengan demonstrasi....




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline