Hampir semua orang tahu tentang film2 kartun dari Jepang, diantaranya Doremon, Kreon Shincan, Detektif Konan, OnePiece, dan masih banyak lagi. Terlalu banyak untuk disebutkan semua. Semua film2 itu berasal dari komik yang diterbitkan di Jepang. Komik atau dalam bahasa Jepang disebut "mangga", tidak hanya dibuat film kartun akan tetapi banyak juga yang dijadikan drama berseri di TV, dan bila cukup menarik kemudian diangkat menjadi sebuah film di bioskop. Film yang diangkat dari kisah dalam komik, yang sebagian besar orang pernah membacanya tentu akan membuat orang ingin menonton. Ceritanya tidak sama persis dalam komiknya, akan tetapi sedikit dikembangkan. Bila sudah menjadi drama TV dan film, maka penulis komik tentu saja mendapatkan tambahan penghasilan karena ada sistem royality. Penghargaan akan hak cipta merupakan suatu hal yang membuat penulis/penggambar komik di Jepang adalah suatu pekerjaan yang cukup diminati, tentu saja harus seneng menggambar. Tak jarang anak2 SD saat ditanya kalau besar ingin menjadi apa, maka beberap anak menjawab ingin menjadi penulis komik. Anak2 selain belum punya banyak kosa kata, mereka lebih menangkap kesan dengan melihat gambar. Ada bagian kecil dari gambar yang oleh oran tua tidak terperhatikan, justru oleh anak2 menjadi perhatian. Mata pencaharian dari membuat komik merupakan suatu pekerjaan yang setara dengan pekerjaan lain, artinya bisa memberikan penghidupan. Kerja sama dengan penerbit juga sangat penting. Komik sangat berpengaruh dalam banyak kehidupan, termasuk dalam dunia pendidikan anak2. Saya kurang tahu apakah komik di Indonesia cukup berkembang. Kalau melihat banyak film2 Indonesia yang "agak aneh2" temanya, mungkin komik anak2 perlu dikembangkan dan nantinya bisa diangkat menjadi serial drama TV anak2 dan dilanjutkan dengan film bioskop anak2. Semoga di Indonesia ada yang berani memberikan sponsor pengembangan komik ini. Sudah banyak yang mengatakan bahwa dalam gambar atau foto ada sejuta kata, artinya kalau diterangkan dengan kata2 tidaklah cukup lengkap. Akhirnya timbul suatu ungkapan : "Biarlah gambar itu berbicara". Tidak bisa diungkiri bahwa gambar adalah salah satu alat komunikasi. Gambar dua dimensi kadang tidak cukup untuk "menyampaikan" ide dibalik gambar itu, maka mulai dikembangkan sebuah cara yang disebut "maket", atau bentuk tiruan dari sebuah barang atau bangunan dalam skala kecil. Ternyata bentuk tiruan ini tidak selalu dalam skala kecil, ada juga dalam skala yang sama bahkan ada skala yang lebih besar. Semua itu tergantung dari tujuan pembuatan "peragaan" dari barang yang ditiru itu. Bila anda pergi ke Jepang dan pergi atau lewat restoran atau rumah makan, sebagian besar menampilkan jenis2 menu di depan. Ada etalase atau tempat khusus untuk memajang makanan yang bisa dipesan. Warna dan bentuknya sama persis dengan yang asli, bahkan dengan melihat yang dipajang saja orang sudah ingin makan. Memang ada menu atau daftar makanan juga, akan tetapi dengan melihat contoh makanan yang dipajang pengunjung akan lebih tertarik. Fungsi dari makanan pajangan ini sangat penting. Saya sempat tertarik dan ingin beli juga, ternyata makanan pajangan itu cukup mahal harganya. Untuk satu set makanan bisa berharga lebih dari sepuluh ribu yen, mungkin ada yang lebih mahal tergantung pernak-pernik yang mau ditampilkan. [caption id="attachment_171618" align="aligncenter" width="650" caption="Contoh makanan yang dipajang di depan rumah makan ( foto : sapto nugroho )"][/caption] Gambar memang sangat berperan dalam kehidupan, boleh dikatakan gambar adalah bagian dari budaya. Pernah ada yang menuliskan bahwa orang Jepang sendiri ada yang tidak bisa baca, maksudnya tidak bisa baca beberapa kanji. Ya memang demikian keadaannya, huruf kanji yang ada itu banyak sekali dan tidak semua pernah diajarkan di sekolah. Sebagian besar kanji dimengerti saat selesai sekolah, misalnya saat bekerja atau dalam situasi lain. Bagi orang Jepang, tidak bisa membaca kanji bukanlah sesuatu yang negatif atau jelek kalau huruf kanji itu memang sangat jarang dipakai secara umum. Selain itu satu huruf kanji sering mempunyai cara baca yang berbeda. Terlebih lagi dalam kanji yang dipakai untuk nama orang, sering kali harus menanyakan ke orang yang punya nama bagaimana dibacanya. Jadi kalau melihat kenyataan orang Jepang tidak bisa membaca tulisan kanji, janganlah cepat2 menilai itu suatu yang negatif. Ada sesuatu yang menarik yaitu kenyataan bahwa "tidak bisa membaca tetapi tahu artinya". Dalam tulisan huruf alphabet seperti tulisan di artikel ini tidaklah mungkin tahu artinya tanpa bisa membaca. Secara umum kita tahu artinya kalau bisa membaca. Jadi aneh kalau orang tidak bisa baca tapi tahu artinya. China dan Jepang punya suatu cara dalam menyampaikan kata yaitu dalam huruf kanji. Sering orang menyebut huruf kanji, berdasarkan apa yang saya ketahui mungkin lebih tepat kanji dikatakan sebuah gambar yang punya arti. Sebagai contoh perhatikan gambar berikut ini ( gambar paling kiri ). Gambar itu adalah sebuah gambar tentang aliran air. Air mengalir tidak lain kita dapati di sungai, oleh karena itu gambar ini melambangkan sungai. Jadi kanji dengan bentuk itu dalam bahasa Jepang dibaca KAWA dan berarti SUNGAI. [caption id="attachment_171621" align="aligncenter" width="534" caption="Contoh Kanji dan arti serta ceritanya"]
[/caption] Dalam alam ini ditemui Pohon dan digambarkan dengan sebuah gambar yang menyerupai pohon yaitu ada batang dan ada dahannya. Kalau kita temui suatu tempat dimana banyak pepohonan, kita menyebutnya sebagai hutan. Oleh karena itu kanji HUTAN dibuat dengan membuat gambar pohon sebanyak tiga biji ( artinya banyak pohon ). Kanji lahir dari suatu pikiran manusia yang digambarkan. Penggambaran itu sangat erat dengan situasi yang dirasa atau dilihat serta dialami. Untuk yan sudah tahu bahasa Jepang dan kanji mungkin tulisan ini kurang menarik, tapi bagi yang pertama kali tahu "cerita" kanji sungai dan hutan tadi tentunya sangat menarik dan gampang menghafalnya. Menghafal kanji bukanlah hanya hafal menulisnya tetapi juga tahu cerita dari masing2 kanji. Banyak kanji juga yang tersusun atau gabungan beberapa kanji. Salah satu contoh yang menarik bagi saya adalah sebuah kanji yang tersusun dari kanji orang dan kanji pohon. Coba tebak artinya apa ? Dalam terik matahari, sewaktu kita berada di luar rumah mungkin sedang jalan2 atau di kebun. Secara naluri kita akan menuju pohon yang ada disekitar itu, dan istirahat dibawah pohon itu. Jadi kanji gabungan antara pohon dan orang akan berarti "istirahat" atau dibaca dalam bahasa Jepang "yasumi". Dengan melihat kanji2 diatas, mungkin kita tidak tahu bacanya tapi bisa tahu artinya. Jadi bukan sesuatu yang aneh lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H