Cerita ini bukan suatu kesimpulan tentang tatto, akan tetapi hanya kisah nyata dari wanita yang punya tatto. Tidak ada tujuan untuk mengatakan jelek atau baik tentang tatto, akan tetapi hanya sedikit mengkisahkan bahwa tatto itu ternyata tidak hanya berhenti di badan saja, tetapi punya pengaruh dalam kehidupan. Saya sendiri tidak bertatto jadi tidak bisa menceritakan kenapa mengambil keputusan untuk membuat tatto di badan. Yang saya tulis di sini adalah kisah dari wanita dari Jepang yang mempunyai tatto di badannya ( di lengan tangannya ). [caption id="attachment_164383" align="aligncenter" width="527" caption="Tato berbentuk tulisan yang tidak bisa hilang benar sehabis disinar laser, akhirnya harus dioperasi dengan mengambil kulit di daerah tatto."][/caption] Tatto dan Keluarga. Seorang wanita Jepang yang sudah berkeluarga punya anak satu ( Mika namanya, bukan nama sebenarnya ) punya tatto di lengan tangan kanannya bergambar seorang malaekat kecil. Dia cerita bahwa dia mengenakan tatto waktu masih gadis. "Gambar tatto ini bagus" menurut Mika, "saya senang sekali dengan gambar ini", begitu tambahnya. Ternyata tatto itu merupakan gambar yang terus dibawa dan tidak hilang, termasuk pada saat nikah dan sampai punya anakpun tatto itu masih ada. Kalau waktu belum nikah maka tatto ini hanya milik sendiri, akan tetapi menjadi beda kala sudah nikah. Saat Mika bertanya kepada suaminya apakah dia senang dengan tattonya, suaminya bilang "tidak begitu tertarik". Dengan jawaban suaminya ini, maka Mika belum bertanya kepada anaknya. Mika, sebagai seorang ibu, sangat kawatir dengan apa pendapat anaknya tentant tatto di lengannya. Ibu ini tidak mau tatto di lengannya ini berpengaruh buruk kepada anaknya. Oleh karena itu Mika sudah memutuskan untuk mau menghilangkan tatto di lengannya. Ternyata punya tatto tidak hanya berpengaruh dalam kehidupan keluarga saja. Di Jepang banyak tempat pemandian air panas yang disebut Onsen atau Sento. Di beberapa tempat pemandian umum ini dipasang di pintu masuk "Orang yang punya tatto tidak boleh masuk di tempat pemandian ini". Tidak dituliskan secara detail alasannya, tetapi yang jelas orang lain yang mandi di situ tentunya akan bisa melihat tatto dengan jelas bila ada orang bertatto. Proses penghilangan tatto. Sewaktu melihat peralatan membuat tatto, ada kesan sepintas "tentu ada rasa sakit waktu tatto itu dibuat". Rasa sakit ini menimbulkan kesan umum, orang yang bertatto adalah orang yang kuat dan bisa menahan sakit. Sebaliknya proses penghilangan tatto, juga akan mengalami rasa sakit yang sama. Tukang buat tatto tentu tidak melayani jasa sebaliknya yaitu penghilangan tatto. Mungkin cukup banyak permintaan atau kebutuhan penghilangan tatto, munculah jasa penghilangan tatto dengan metode sinar laser. Metoda sinar laser ini dipilih banyak orang karena tidak menimbulkan rasa sakit. Waktu membuat tatto bisa tahan sakit, tetapi saat menghilangkan tatto banyak yang takut sakit. Biaya dengan metoda sinar laser ini cukup mahal, bisa sekitar 150.000 yen ( seratus lima puluh ribu yen ). Karena tidak menimbulkan rasa sakit maka orang banyak mencobanya. Akan tetapi akhir2 ini banyak diberitkan bahwa metoda dengan sianr laser ini efeknya tidak baik. Selain tidak semua tatto bisa hilang, bekas2 tembakan sinar laser ini menimbulkan benjolan di kulit yang kenal sinar laser ini. Akhir2 ini satu2nya jalan untuk menghilangkan tatto yang dirasa bisa menghilangkan tatto dan t idak menimbulkan efek samping adalah "operasi" kulit. Jadi kulit yang ditatto diambil, kemudian di jahit. Tentu saja tergantung lebar dan besarnya tatto, untuk tatto dengan gambar lebar bisa saja membutuhkan 3 kali operasi. Prinsipnya menggunakan proses pertumbuhan kulit secara alami, kulit yang diambil akan tumbuh kembali. Cara2 ini sebetulnya mirip dengan operasi untuk menyembuhkan luka2 bakar. [caption id="attachment_164386" align="aligncenter" width="381" caption="Seorang ibu sedang diperiksa dokter sebelum proses operasi penghilangan tatto"]
[/caption] Demikian cerita sedikit tentang wanita dan tatto. Semoga bisa menjadi bahan pertimbangan sebelum membuat tatto. Cerita dan gambar disarikan dari siaran TV di Jepang tanggal 17 Januari 2012.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H