Lihat ke Halaman Asli

Hb. Sapto Nugroho

Hidup ini adalah Pikink ( Selalu senang dan bersyukur ), sementara tinggal di Tokyo

Asakusa: Membersihkan Diri

Diperbarui: 26 Juni 2015   02:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Setelah turun dari keretea bawah tanah, dan naik ke pintu keluar, langsung melihat seorang pria yang gagah berpakain hitam sedang menarik kendaraan dan dibelakangnya ada dua penumpang ( lihat foto dibawah yang saya sertakan). Pemandangan ini adalah di Asakusa, Tokyo Jepang.  Turis yang datang ke Tokyo,  hampir semua pernah mengunjungi Asakusa.  Mungkin dulu pernah ada yang menuliskan tentang Asakusa, akan tetapi suasana banyaknya "becak" jepang yang ditarik oleh pemuda itu belumlah lama. Satu hal "baru" lagi selain "becak jepang" tadi, adalah di dekat Asakusa sudah berdiri menjulang tinggi bangunan baru yang nanti menjadi simbol kota Tokyo yaitu "Sky Tree".  Sky Tree adalah tower baru yang sedang dibangun di Tokyo, dengan ketinggian 634m ( melebihi Tokyo Tower yang tingginya 333m).  Sky Tree ini tampak jelas dari Asakusa, dan menjadikan suatu suasana baru.  Dari segala penjuru di Asakusa,  Sky Tree tampak jelas, karena di sekitar Asakusa tidak ada bangunan tinggi yang lain. Kuil tempat berdoa di Jepang ada dua macam yang disebut Temple dan Shrine.  Dalam istilah jepang Temple disebut dengan nama "JI", sedangkan Shrine disebut dengan istilah "Jinja" atau "Jinggu".  Oleh karena itu di jepang juga terkenal dengan "KinkakuJI", temple emas di Kyoto. Terkenal juga di Tokyo dekat kota Harajuku ada "Meiji Jinggu". [caption id="attachment_133673" align="aligncenter" width="600" caption="Asakusa dan SkyTree : Lambang kota Tokyo"][/caption] Temple adalah tempat berdoa untuk  penganut Buda .  Sedangkan Shrine adalah tempat berdoa untuk penganut "Shinto".   Sebelum memasuki tempat berdoa itu,  kalau di Temple selalu ada tempat pembakaran dupa.  Dupa dibakar dan ditiup bukan dengan nafas dari mulut, tetapi dengan tangan yang digerakan di dekat pembakaran itu.  Biarkanlah asap dari dupa itu mengenai wajah atau bagian tubuh,  asap itu dipercaya mempunyai kekuatan penyembuhan ( power healing).  Jadi ada rasa dan niat membersihkan dari kotoran ( penyakit dianggap kotoran). Sebelum masuk ke Shrine, orang harus membersihkan diri.  Paham inilah yang bisa kita lihat bahwa sebelum masuk Shrine selalu ada tempat untuk mencuci tangan, dan mencuci mulut.  Ada tempat air yang selalu mengalir dan disediakan gayung.  Ambil gayung dengan tangan kanan, bersihkan tangan kiri kemudian gantian tangan kanan.  Kemudian cuci mulut dengan air ( kumur ) dan jangan diminum.  Siramkan sisa air disekitar kaki kita berdiri.  Itulah ritual yang boleh dilakukan siapa saja.  Intinya  adalah membersihkan diri sebelum berdoa. Jadi ada kemiripan dalam Temple dan Shrine. Tetapi waktu ke Asakusa yang baru lalu saya melihat dua2nya, artinya ada tempat bakar dupa dan ada juga tempat air untuk cuci tangan dan mulut. Ternyata menurut sejarah, tahun 1649, di dekat nya dibangun Shrine untuk menghormati 3 orang pendiri dari "Sensoji" ( Asakusa Temple), yang menurut cerita dibangun tahun 628, sehingga Asakusa Temple ini merupakan Temple tertua di Tokyo.  Jadi memang di Asakua itu ada Temple dan Shrine saling berdekatan. Di sepanjang jalan menuju mainhall di Temple Sensoji itu, di kanan dan kiri jalan banyak toko2 kecil yang menjual makanan khas jepang dan souvenir.  Tempat ini disebut Nakamise ( naka berarti dalam, mise berarti toko ).  Demikianlah cerita sedikit tentang Asakusa,  bagi yang pernah berkunjung dan yang belum semoga tulisan ini bisa memberi gambaran.  Dengan tema "membersihkan diri",  maka tema ini masih relevan dengan apa yang barusan dilakukan oleh penganut agama islam yaitu dengan sebulan berpuasa yang didalamnya juga terkandung unsur membersihkan diri. Salam, beberapa foto saya sertakan untuk memberikan gambaran tentang suasana di sekitar Asakusa. [caption id="attachment_133674" align="aligncenter" width="600" caption="Tempat bakar dupa sebelum masuk Temple"][/caption] [caption id="attachment_133679" align="aligncenter" width="600" caption="Tempat cuci tangan dan mulut "][/caption] [caption id="attachment_133680" align="aligncenter" width="600" caption="Tempat bakar dupa dan cuci tangan yang berdekatan"][/caption] [caption id="attachment_133675" align="aligncenter" width="600" caption="Pintu Gerbang yang disebut KaminariMon"][/caption] [caption id="attachment_133676" align="aligncenter" width="600" caption="Di dekat pintu Asakusa banyak becak"][/caption] [caption id="attachment_133677" align="aligncenter" width="600" caption="Seorang pemuda sedang menarik "][/caption] [caption id="attachment_133681" align="aligncenter" width="600" caption="Suasana pertokoan atau "][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline