Lihat ke Halaman Asli

Hb. Sapto Nugroho

Hidup ini adalah Pikink ( Selalu senang dan bersyukur ), sementara tinggal di Tokyo

Bermain: Belajar Kerjasama dan Ritme

Diperbarui: 26 Juni 2015   04:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

[caption id="attachment_114774" align="aligncenter" width="640" caption="Deretan anak2 yang semua saling pegang dan saling menyesuaikan irama atau ritme jalannya"][/caption]

"Dalam pertandingan selalu ada yang kalah dan ada yang menang. Yang menjadi tujuan bukan kemenangan atau kekalahan, akan tetapi proses menuju kemenangan atau proses mengalami kekalahan.  Di pihak yang kalah ataupun yang menang masing2 melihat diri sendiri apakah sudah berusaha semaksimal mungkin.  Dengan demikian baik yang kalah ataupun yang menang mempunyai kenangan sendiri yang tidak akan lupa akan usah keras atau usaha maksimal yang pernah dilakukan", demikianlah kata penutup dari Kepala Sekolah SMP dimana anak saya belajar.

-

Di pendidikan dasar Jepang yaitu SD, SMP dan juga di TK setiap tahun ada satu hari yang dinamakan hari "Undokai", atau hari olah raga ( Undo : olah raga ), bisa dikatakan juga festival olah raga. Undokai ini dilakukan hari sabtu atau minggu dengan maksud orang tua bisa melihat acara ini.  Tergantung pada sekolah, Undokai bisa diadakan pada bulan Mei/Juni ( musim semi )  atau  Oktober/November ( musim gugur ).  Event ini adalah event murid2 semua sehingga semua terlibat didalamnya, masing memilih apa yang dia bisa.  Ada beberapa jenis olah raga permainan yang cukup menarik.

Ada satu program yang disebut "Ninin Sankyaku" ( Dua orang dengan tiga kaki ). "Ninin" berarti dua orang dan "Sankyaku" berarti tiga kaki. Dalam program ini dua anak diikat salah satu kakinya dengan kaki pasangannya. Kaki yang terikat dihitung satu kaki, jadi dua orang tiga kaki. Mereka berdua harus lari 100 meter.  Dua orang harus lari bersamaan sementara salah satu kaki mereka harus bergerak bersama ( kiri dan kanan ). Suatu gerakan yang tidak mudah, dibutuhkan suatu kerja sama berdua.  Selain kerja sama dibutuhkan suatu penyesuaian kecepatan serta ritme yang sama.  Selain itu dibutuhkan saling percaya satu sama lain, kadang ada pasangan yang tinggi badannya agak berbeda jauh.  Anak yang satu berlari sambil menarik teman pasangannya, sedangkan yang ditarik juga harus sekuat tenaga mengikuti tarikan dari temannya.  Jika tidak terjadi kerja sama atau sikron maka sering yang terjadi adalah mereka jatuh berdua.  Kerja sama berdua ini suatu dasar kerja sama yang paling dasar.

[caption id="attachment_114677" align="alignleft" width="450" caption="Dua anak berlari dengan tiga kaki "][/caption]

Kerja sama dua anak ini kemudian dilanjutkan dengan peningkatan jumlah anak yang dijadikan satu kakinya, ada jenis program tiga anak, lima anak dan enam anak ( lihat gambar ), semua adalah tipe kegiatan bersama dan bukan kegiatan individu atau perorangan.  Rupanya tekanan pendidikan di tingkat dasar di Jepang lebih menekankan pendidikan sosial atau kebersamaan dibandingkan pendidikan individual.

-

-

-

Tidak ada sistem penilaian RANKING Sekolah Dasar di Jepang ( bandingkan dengan keadaan di Indonesia, terutama di kota2 besar, yang begitu terpusat dengan sistem ranking anak di sekolahnya).  Hal ini juga tercermin dari sistem penilaian di sekolah SD dan SMP.  Di Jepang nilai di SD tidak diberikan dengan angka tetapi dengan sistem kualitas.  Ada beberapa tingkat penilaian:  Sangat Baik, Baik, Kurang Baik, Kurang  Sedikit.  Jadi sama sekali tidak ada nilai angka dan tidak ada catatan ranking.  Kalau kita perhatikan juga tidak ada penilaian JELEK atau TIDAK LULUS.  Yang ada adalah "Kurang sedikit".

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline