Lihat ke Halaman Asli

Kisruh Bola, Menunggangi dan Ditunggangi

Diperbarui: 25 Juni 2015   19:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Kisruh PSSI vs KPSI sungguh memuakkan.Sudah negri ini banyak masalah,elit-elit bola terus ribut melulu. Seharusnya bola itu membawa sukacita dan hiburan bagi rakyat.Seharusnya bola itu tidak membuat rakyat tambah puyeng, tertekan dan bersedih.Coba apa yang sudah diberikan para elit bola untuk membuat rakyat bahagia atau palaing tidak beban mereka diringankan?.

Jadi kita kudu hati-hati, jangan sampai sepak bola kita ditunggangi kepentingan politik, bisnis atau para mafia penjudi dan orang-orang jahat.Rusuh bola di Mesir yg menewaskan 74 orang, karena sepakbola Mesir ditunggangi militer.

Daripada ditunggangi, lebih baik menunggangi kuda. Kalau berani tunggangi juga macan (bukan Trio Macan lho) atau singa, kalajengking dsb. Tapi tidak mungkin menunggangi kalajengking.Kalajengking yang bisa menunggangi dan menyengat manusia.Mudah-mudahan orang atau elit bolayang “niatnya” memang jahat sejak awal, yang sejak awal memang ingin buat onar, kelak disengat oleh kalajengking.

Jadi mari belajar dari rusuh bola Mesir agar sepak bola kita bisa menjadi wahana yang netral dan tidak berpihak kemanapun,selain ingin membuat rakyat senang dan terhibur.Jangan ada yang mau ditunggangi danmenunggangi. Kalau ada yang seperti ini ,mari kita lari tunggang langgang saja dari lapangan bola atau mogok tidak menonton bola kita.

Kemudian, bila ada yg mengklaim mau menyelamatkan sepakbola kita,cermati dulu, apaagenda tersembunyinya? Jangan-jangan mereka hanya ingin bikin ribut dan bahagia di atas penderitaan orang-orang baik yang ingin membangun sepak bola kita? Apa mereka sungguh ingin menyelamatkan sepak bola kita atau mereka ingin mencari sesuatu dari sepak bola kita? Buat suporter bola Indonesia, jangan mau asal dukung kelompok ini-kelompok itu yg punya kepentingan tidak tulus untuk membangun sepakbola kita.Yang tulus, akan tampak pada akhirnya.

Karena itu untuk segenap pecandu bola, mari kita sisihkan beberapa waktu kita untuk berdoa sesuai dengan keyakinan kita masing-masing, agar kisruh elit bola di Tanah Air segera berakhir. Kalau ”agama” kita bola, maka mari kita bangun kembali sepak bola kita yang sepi prestasi ini segera mengalami perkembangan dan kemajuan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline