Lihat ke Halaman Asli

Kiat Manajemen dari Sudut Pandang Kapabilitas Dinamis

Diperbarui: 25 Juni 2015   19:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1329574964552631823

[caption id="attachment_161990" align="alignnone" width="300" caption="Sampul Buku"][/caption] Salam, kali ini hanya ingin sedikit berbagi tentang buku yang merupakan hasil karya ilmiah penulis semasa sekolah yang kini dibukukan dan diterbitkan oleh LAMBERT Academic Publishing dan dilego online oleh Amazon yang dibandrol $105.00 Buku ini berkisar beberapa pendekatan manajemen strategi yang kemudian diuji dalam konteks industri konstruksi di Indonesia dengan menggunakan pendekatan terkini dari David Teece (2007). Karena pendekatan ini telah diuji dalam konteks Indonesia, maka terdapat peluang untuk menerapkannya pada negara-negara yang lingkungan usahanya cukup deras berubah-ubah baik dari segi pasar maupun teknologi. Sebagaimana diketahui bahwa salah satu pertanyaan kunci dalam manajemen strategik adalah mengapa suatu perusahaan dapat mengungguli perusahaan lainnya, dan apa saja yang menjadi sumber keunggulannya. Secara umum terdapat 2 pendekatan terdahulu bagaimana memandang suatu strategi atau kiat organisasi bisnis, yaitu Pertama, Pendekatan dari luar ke dalam (outside-in) yang dikembangkan oleh Porter (1980) yang juga dikenal sebagai teori posisi atau pendekatan pasar. Kiat usaha itu intinya adalah mencari posisi yang tepat dalam suatu sektor industri. Lalu, proses penentuan kiat di memilih industri yang berdaya tarik tinggi dan cakupan pasar, kemudian diikuti dengan memilih posisi yang tepat. dan rangkaian nilai yang mendukung posisi yang diambil. Kedua, Kiat dari dalam ke luar (inside-out) dimana kiat dimulai dengan memetakan sumber daya yang dimiliki lalu kemudian menentukan industri dan strategi apa yang akan dipilih. Pendekatan sumber daya yang diteorikan oleh Barney (1991) ini mensyaratkan adanya nilai, kelangkaan, tak tertirukan dan terorganisasi untuk dapat memiliki keunggulan dan kinerja yang lestari. Berbeda dengan kedua pendekatan sebelumnya, Kiat Kapabilitas Dinamis memandang bahwa keunggulan yang lestari dapat diperoleh jika organisasi memiliki kapasitas untuk terus menerus melakukan penyesuaian dan rekonfigurasi sumber dayanya secara kombinasi menyeluruh, baik internal/eksternal maupun tangible/intangible, untuk merespons perubahan pasar atau teknologi yang cepat. Pemosisian pun dapat dilakukan baik dengan kiat dari dalam maupun dari luar. Lalu apa yang dimaksud dengan kapabilitas dinamis itu? Teece pada awalnya menyebut kapabilitas dinamis sebagai kemampuanorganisasi untuk menyatupadukan, membangun dan mengkonfigurasi ulang dari kompetensi dalam dan luar sebagai antisipasi terhadap perubahan lingkungan yang pesat. Dari riset perusahaan konstruksi di Indonesia yang dipaparkan dalam bab terakhir buku ini, ditemukan bahwa kiat kapabilitas dinamins dapat dipakai sebagai kiat yang jitu dengan bertumpu pada orkestra dari semua kombinasi assetan kapabilitas secara bersama-sama. Asset Tak berwujud berupa reputasi dan posisi pasar beserta proses-proses kapabilitas yang terkait dengan terkelolanya pengetahuan dan inovasi serta terbangunnya komitmen dan loyalitas merupakan kiat kunci bagi perusahaan-perusahaan konstruksi di Indonesia untuk unggul dan berkinerja lestari Tentu saja kiat tersebut haruslah sesuatu yang dimiliki dengan unik dan langka, serta sulit ditiru oleh pesaing. Jadi pada akhirnya, organisasi yang ingin membangun dan mengembangkan kiat ini untuk unggul dan berkinerja yang lestari maka asset pengetahuan merupakan pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline