Lihat ke Halaman Asli

Hebatnya Ical di Tahun Macan, Politisi dan Pebisnis Terkaya Indonesia

Diperbarui: 26 Juni 2015   15:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Barangkali ada benarnya perhitungan shio bahwa di tahun macan (2010) ini, hanya shio Anjing dan Kuda yang bakal banyak beruntung. Politisi dan sekaligus pengusaha yang banyak disorot belakangan ini -Aburizal Bakrie (Ical)- yang memang ber-shio Anjing itu lalu membuktikannya. Awal bulan Mei ini, Ical dipercayai oleh Presiden SBY untuk memimpin sekretariat gabungan partai-partai koalisi pengusungnya. Kemudian di akhir tahun ini, Majalah Globe Asia menempatkannya di peringkat 4 dari 150 orang terkaya di Indonesia. Konon jika jumlah kekayaan dari sekelompok orang ini dibagikan merata, maka setiap kepala penduduk Indonesia bakal memperoleh sekitar $256 atau sekitar 2,2 Juta Rupiah. Sungguh luar biasa! Sebenarnya ini bukan hal yang baru bagi Ical yang beberapa tahun sebelumnya juga diproklamirkan sebagai orang terkaya Indonesia. Tapi dengan kekuatan politik dan ekonomi yang dimiliki oleh Ical tentu saja kembali menguatkan posisinya sebagai bukan sosok yang sangat berpengaruh dalam percaturan politik dan bisnis di Indonesia. Jusuf Kalla (JK) memprediksi bahwa Ical akan melangkah maju sebagai calon presiden Indonesia pada tahun 2014 mendatang. Jika prediksi JK ini benar, maka pencalonan Ical ini mungkin bisa dianggap positif, terlepas dari berbagai masalah yang membelitnya termasuk kasus Lapindo. Jika banyak pihak yang menganggap bahwa capres memang membutuhkan cukup banyak modal untuk mengantarkannya ke singgasana kekuasaan, sehingga tidak mengherankan masalah penyumbang atau penyandang dana selalu menjadi persoalan atau dipersoalkan khalayak. Sebutlah misalnya sejumlah 3 perusahaan penyumbang dana kampanye yang dimiliki oleh seorang pengusaha yang sama, atau sumbangan perusahaan perbankan nasional yang berafililiasi asing. Juga terlibat aktifnya sejumlah pengusaha dalam berbagai kampanye Pilpres lalu. Tentu saja ini bukan masalah jika memang kemudian tidak akan terjadi politik balas budi dimana sang capres dan jajaran kekuasaannya memberi imbali balik dengan pemberian ruang usaha atau kebijakan yang melebihkan atau memudahkan bagi sang penyumbang, malah membebaskannya dari kasus-kasus hukum atau kewajibannya terhadap negara. Hal yang berbeda jika Ical yang bakal maju sebagai Capres, karena tentusaja kekuatan finansial bukanlah menjadi masalah baginya untuk melakukan tindakan serupa, bukankah dengan kekayaan yang dimilikinya sudah mampu membiayai dirinya atau malah pesaingnya kelak. Contoh berita terkini, Ical pun membantah jika memberi sagu kepada calon ketua Partai Demokrat, baik Anas Urbaningrum maupun Andi Mallarangeng. Di sisi lain, banyak pula pihak yang berpendapat bahwa bukan hanya masalah fulus yang menjadi penentu, tetapi juga modal sosial harus memadai. Jika modal sosial ini diterjemahkan sebagai dukungan partai dan elite politik di Indonesia maka dengan posisi Ical sebagai Ketua Umum Golkar dan sekaligus Ketua Harian Setgab Koalisi sudah secara langsung dan tidak langsung menyatakan tingkat penerimaannya. Juga penyebutan pencalonannya sekarang juga akan memberinya nilai ketahanan akan integritas dirinya sampai 4 tahun kemudian, dan jika Ical mampu lolos dari hadangan publik dari sekarang maka tidak mustahil, SBY akan tergantikan oleh ARB. Ini juga akan merupakan tonggak sejarah dimana pengusaha pertamakalinya menjadi penguasa sejati di Indonesia. Akankah Ical mempunyai peruntungan Capres di tahun kuda (2014) nanti?? Salam dari Brisbane, Sapri Pamulu Tulisan terkait: Agus Menkeu, Selamat untuk Ical (Golkar)? Antara Boediono & Aburizal, siapa yang "ban serep" SBY? Sri Mulyani atau Aburizal Bakrie? Anda Pilih Siapa? (Part 2)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline