Balanced Scorecard (BSC) merupakan instrumen sistem manajemen strategi yang dapat dipakai untuk memetakan strategi, menselaraskan strategi dengan proses bisnis konstruksi dan melaksanakan atau mengeksekusi strategi. Instrumen ini diperkenalkan oleh Kaplan & Norton (1992) dan sudah diadopsi luas oleh banyak perusahaan di berbagai sektor industri. Bagaimana dengan sektor konstruksi? Apakah instrumen ini juga banyak diterapkan oleh para konsultan atau kontraktor di Indonesia? Indikator-indikator ukuran apa saja yang khas digunakan pada perusahaan konstruksi? BSC juga dapat diapakai untuk mengukur kinerja industri konstruksi, di mana semua pelaku industri dimetrikkan berdasarkan inisiatif dan sasaran strategisnya masing-masing untuk mencapai visi dan misi industri konstruksi nasional. Indikator kinerja ini diperlukan untuk memetakan dan sekaligus mengukur kinerja industri konstruksi Indonesia berdasarkan unsur-unsur LPJK Nasional atau sebagai program strategis dari Pembina Konstruksi dalam hal ini Departmene Pekerjaan Umum Jika berminat dengan topik ini baik untuk penelitian dan implementasi praktis, silahkan kontak saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H