Lihat ke Halaman Asli

Cara Mencegah Pada Orang dengan Epilepsi

Diperbarui: 24 Maret 2024   00:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Seorang dapat dinyatakan menderita epilepsi apabila pernah mengalami kejang tanpa sebab hingga lebih dari satu kali dengan jangka waktu antar kejang di atas 24 jam. Epilepsi dapat menyerang semua golongan usia, bahkan tak sedikit anak-anak yang mengalaminya. Sebagai antisipasi, mari ketahui penyebab, gejala, dan pengobatan epilepsi di bawah ini!

Apa itu Epilepsi?
 
Epilepsi adalah salah satu penyakit kronis yang memiliki gejala khas berupa kejang-kejang. Penderita epilepsi sering kali mengalami kejang kambuhan yang muncul tanpa ada pemicu pastinya. Kondisi ini terjadi karena adanya gangguan pada sistem saraf pusat sehingga menyebabkan kejang bahkan kehilangan kesadaran.

Perlu diketahui bahwa kejang memang gejala utama dari epilepsi. Tetapi, bukan berarti setiap orang yang mengalami kejang menderita epilepsi. Pada pengidap epilepsi, kejang akan berlangsung lebih dari sekali alias berulang dalam waktu yang sama atau berbeda.

Bahkan pada beberapa kasus, epilepsi dapat terjadi ketika seseorang tidur. Kemungkinan besar penyebabnya adalah adanya perubahan fase tubuh dari sadar ke tidur yang memicu aktivitas otak menjadi abnormal.

Epilepsi adalah penyakit yang dapat menyerang semua kelompok usia, mulai dari bayi, orang dewasa, hingga lansia. Tetapi kondisi ini paling sering terjadi pada anak di bawah 2 tahun dan orang dewasa di atas 65 tahun.
 

Jenis-Jenis Epilepsi
 
Penyakit epilepsi adalah kondisi yang terbagi atas dua jenis, di antaranya yaitu epilepsi umum dan parsial. Berikut masing-masing penjelasannya:

Epilepsi umum: Kondisi ini terjadi di kedua bagian otak, mencakup grand mal (tonik-klonik) yang berisiko menyebabkan hilang kesadaran, mioklonik (penyebab badan atau bagian tubuh tersentak singkat), serta tonik (tubuh menjadi kaku, diikuti kejang tangan atau kaki).
Epilepsi parsial: Kondisi ini terjadi pada bagian otak tertentu sehingga menimbulkan gejala yang mungkin berkaitan dengan masalah indera, kejang pada jari-jari atau kaki, dan tremor.
 
Penyebab Epilepsi
 
Masih belum diketahui secara pasti apa pemicu epilepsi. Tetapi, beberapa faktor yang mungkin menjadi penyebab epilepsi adalah sebagai berikut:
 
Gangguan perkembangan seperti autisme dan neurofibromatosis.
Cedera sebelum persalinan. Hal ini karena sebelum lahir, bayi sensitif terhadap kerusakan otak yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti kekurangan oksigen, nutrisi buruk, atau infeksi pada ibu.
Penyakit menular seperti HIV/AIDS, meningitis, serta ensefalitis virus.
Kondisi otak yang menyebabkan kerusakan pada otak, seperti stroke dan tumor otak.
Cedera pada kepala akibat kecelakaan, terjatuh, atau cedera traumatik lainnya.
Pengaruh genetik apabila Anda memiliki riwayat keluarga dengan epilepsi.
 
Selain beberapa hal di atas, penyebab epilepsi juga terbagi menjadi dua, yaitu:
Epilepsi simptomatik (sekunder): Jenis epilepsi yang penyebabnya dapat diketahui, yaitu karena adanya sejumlah faktor seperti luka berat di kepala, stroke, atau tumor otak.
Epilepsi idiopatik (primer): Jenis epilepsi yang penyebabnya tidak diketahui. Namun, terdapat dugaan bahwa kondisi ini disebabkan oleh faktor keturunan (genetik).
 

Faktor Risiko Epilepsi
 

Selain beberapa penyebab yang diduga dapat memicu epilepsi di atas, ada pula beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena epilepsi. Berikut di antaranya:

 
Riwayat kejang di masa kecil
Infeksi otak
Demensia
Penyakit vaskular atau stroke
Cedera pada kepala
Riwayat keluarga dengan epilepsi
Berusia di bawah 2 tahun atau lansia di atas 65 tahun
 

Gejala Epilepsi
 
Pada sebagian besar kasus, gejala epilepsi adalah kejang yang terjadi secara spontan dan tidak berlangsung lama, tetapi berulang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline