Lihat ke Halaman Asli

Sapek

haha

Pengaruh Covid pada Kegiatan desa dan Tempat Wisata Pedesaan

Diperbarui: 7 Juni 2021   23:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

   Dari tahun 2020 hingga saat ini tahun 2021 dunia dilanda bencana berupa virus / penyakit yang bernama COVID-19. Walaupun keadaan saat ini telah lebih baik dibandingkan tahun lalu, bukan lah hal yang sia-sia untuk tetap mencegah penyebaran virus lebih luas. Pada lingkup desa / kelurahan efek dari COVID-19, pada tahun 2020 ini membatalkan semua acara yang biasanya dilakukan tiap tahunnya, dan menutup tempat-tempat yang biasanya digunakan untuk berkumpul seperti acara-acara pertahun atau tempat-tempat wisata daerah itu sendiri, hal itu dilakukan guna untuk menghentikan penyebaran virus.

   Dibandingkan dengan tahun 2020 pada tahun 2021 bisa dibilang keadaan pandemi telah membaik,tempat-tempat umum dan acara – acara dibuka dilaksanakan kembali. Pada Desa Karang Kering beberapa kegiatan / aktivitas desa mulai dilaksanakan lagi. Kebanyakan kegiatan desa Karang Kering diadakan di Balai Desa. Pada kondisi normal hampir semua warga desa ikut berkumpul di Balai Desa untuk ikut andil dalam kegiatan. Tetapi di kondisi Pandemi ini Perangkat Desa dan organisasi karang taruna yang beranggotakan remaja-remaja desa berdiskusi, bagaimana melaksanakan kegiatan desa tanpa menimbulkan / menyebarkan virus covid.

   Solusi yang diambil adalah dengan melaksanakan kegiatan desa tentu saja dengan melaksanakan protokol kesehatan seperti masker, hand sanitizer, dan jaga jarak. Tetapi juga membatasi jumlah orang yang diperbolehkan untuk datang ke balai desa. Misalnya pada kondisi normal terdapat diskusi yang mengikutsertakan warga desa untuk berkumpul dan mendengarkan jalannya diskusi, tetapi solusi yang digunakan pada saat pandemi adalah dengan hanya mengundang beberapa orang untuk diikutseratakan untuk mendengarkan diskusi. Singkatnya untuk kegiatan desa yang berbasis formal atau untuk kepentingan desa tetap dilaksanakan dengan menggunakan protokol kesehatan dan batasan orang yang diperbolehkan untuk ikut serta dalam kegiatan. Untuk kegiatan / aktivitas desa yang berbasis hiburan seperti jalan sehat, 17 agustus-an, dan kegiatan-kegiatan lain masih belum diperbolehkan untuk dilaksanakan.

   Tidak hanya itu saja pada saat pandemi seperti ini warga Desa Karang Kering dengan dipandu oleh Karang Taruna melaksanakan kegiatan untuk meremajakan salah satu spot menarik dari Desa Karang Kering yaitu Pantai Karang Kering. Aktivitas ini memiliki tujuan utama untuk menambahkan kenyamanan untuk warga desa yang ingin menghabiskan waktu di pantai dan menarik perhatian orang dari luar desa untuk mengunjungi Pantai Karang Kering setelah oandemi berakhir. Kegiatan ini dilaksanakan dengan sistem seperti gotong royong. Untuk saat ini dalam kondisi pandemi Pantai Karang Kering ditutup untuk orang luas desa, hal itu dilakukan untuk mengurangi keluar masuknya orang luar desa.

zdsfg-60be50758ede48318009aa82.jpg

      Pencegahan dan pengurangan covid di Desa Karang Kering tidak hanya berfokus pada kegiatan yang ada si Balai Desa, tetapi pada lingkungan keseluruhan desa juga dilakukan. Salah satunya adalah dengan mengawasi siapa saja orang dari luar desa yang ingin masuk ke dalam desa ( terdapat penjaga portal jalan masuk ). Lalu kegiatan edukasi yang diberikan oleh Anggota Karang Taruna ke warga desa, baik secara langsung dengan berbicara secara lisan, ataupun edukasi secara tidak langsung dengan membuat dan memasang spanduk-spanduk yang berisi bagaimana mencegah COVID-19, bagaimana mengurangi penyebaran COVID-19.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline