Lihat ke Halaman Asli

We Love You Greys...

Diperbarui: 17 Juni 2015   23:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14119600771037950838

[caption id="attachment_326230" align="alignnone" width="546" caption="kompas.com. Greysia/Nitya peraih medali emas pertama Asian Games 2014"][/caption]

We Love You Greys....

Greysia Polii bersama pasangannya Nitya Krishinda Maheswari baru saja menyumbangkan medali emas pertama untuk kontingen Asian Games di 2014 di Incheon Korea Selatan. Moment itu terasa sangat istimewa karena kontingen Indonesia terasa sangat seret memperoleh medali, beberapa cabang yang diunggulkan dapat memperoleh medali emas gagal mencapai target yang diharapkan. Kemenangan atas ganda Jepang ungulan 1 Ayaka Takahashi/Misaki Matsutomo 2 game langsung 21-15 dan 21 -9 tersebut sekaligus pembalasan sempurna atas kekalahan yang sama di nomor beregu 4 hari hari sebelumnya.

Datang sebagai unggulan 7 Greysia/Nitya sebetulnya justru tidak diunggulkan untuk meraih medali emas, mengingat di nomor ganda putri ini begitu banyaknya pemain-pemain top dan dominasi dari Tiongkok, tuan rumah Korea dan Jepang sendiri  yang selama ini sangat sulit dikalahkan. Sebelum sampai final  perjuangan Greysia/Nitya amatlah luar biasa. Di perdelapan final berhasil mengungguli pasangat kuat dari Jepang lainnya    Miyuki Maeda/Reika Kakiiwa dua gema langsung 22-20 dan 21-17. Selanjutnya di semifinal secara tak terduga mampu mengalakan juara dunia 2014 dan peraih medali emas olimpiade 2012 asal Tiongkok  Tian  Qing/ Zhao Yunlei 21-17, 19-21 dan 21-17. Kemenangan atas para pasangat kuat dunia ini sekaligus juga membuktikan bahwa Gresia/ Nitya memperoleh medali emas bukan karena kebetulan tapi sebuah perjuangan hebat yang luar biasa. Selamat Greys dan Nitya.

Greysia saat ini umurnya sedang di puncak jayanya yaitu 27 tahun. Gadis kelahiran Jakarta ini sebetulnya mempunyai talenta yang hebat. Dia layak disejajarkan dengan para pemain putri hebat lainnya di Indonesia seperti seniornya Vita Marisa ataupun bahkan Lilyana Natsir. Sayang prestasi Greysia memang tidak semoncer keduanya. Dalam sepanjang kariernya yang telah malang melintang belum satupun gelar bergengsi pernah diraihnya. Bandingkan dengan Butet panggilan Lilyana Natsir yang telah mengoleksi berbagai gelar bergengsi seperti 3 kali juara All England, Juara Dunia dan perak Olimpiade. Greysia seolah medioker karena tak satupun gelar di turnament level super series pernah diraihnya.

Sepanjang kariernya dia telah banyak berganti pasangan mulai dari Jo Novita, Meiliana Jauhari, Nitya Maheswati, Anggia Sita Awanda dan balik lagi ke Nitya. Prestasi tertinggi yang pernah diraihnya adalah peringkat 8 dunia bersama Meiliana. Ada beberapa penyebab mengapa Greysia prestasinya tidak secemerlang Butet:   pertama, ia sering dibekap cedera yang tentu sangat mempengaruhi prestasinya. Dan yang kedua, dia sering memperoleh patner yang tidak mampu mendongkrak prestasinya. Berpasangan dengan Nitya bukanlah hal baru, mereka dulu pernah bersama dan tidak berprestasi. Setelah lama berpasangan dengan Meliana dan juga telah dianggap gagal dikembalikan kembali di Nitya. Tangan ajiab  pelatih muda Eng Hian barangkali yang telah mampu  memoles Greysia dan Nitya hingga mampu bersaing dengan ganda papan  atas dunia.

Perjalanan karier Greysia juga acapkali menuai kontroversi,  pertama ia pernah diskores atau dihukum tidak boleh  bermain di turnament resmi kalender BWF selama 4 bulan kala  usai bermain sabun saat melawan ganda Korea di Olimpiade 2012. Kedua pasangan berlomba untuk kalah demi mengindari  bertemu dengan pasangan kuat asal China   Wang Xioli/ Yu Yang di semi final. Empat pasangan diskores termasuk Greysia yang saat itu berpasangan dengan Meiliana Jauhari.

Kontroversi kedua yang sering dilakukan Greysia adalah kepribadiannya yang “GAUL”, ia acapkali tambil di televisi bersama para artis untuk menunjukkan bakatnya yang lain dibidang seni musik. Sikap dia yang banyak beteman dengan para artis ini sering banyak dikritik karena kala itu tidak dia barengi dengan kemampuan di lapangan dan  capaian prestasi yang memadahi.

Semoga prestasi manis dan  hebat di Asian Games ini adalah awal yang baik untuk memcapai prestasi yang lebih tinggi.

We Love You Greys....

Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline