Kemasan makanan memiliki peranan penting untuk menjaga produk tertentu. Pengemasan makanan berperan untuk melindungi dari bahaya kimia, fisik, dan biologi dari proses rantai makanan. Pengemasan sangat penting untuk mengatasi pengaruh seperti bau, guncangan, debu, suhu, cahaya, kelembaban.
Penggunaan bahan dari polimer sintetis (polipropilen, poliester dan etilen vinil alkohol) menjadi kemasan plastik dalam jumlah besar menyebabkan dampak serius terhadap lingkungan. Selain itu, bahan polimer sintetik berasal dari minyak bumi (tidak terbarukan) dan sulit membusuk atau dapat terurai secara alami.
Permasalahan bahan kemasan dari polimer sintetik tersebut, ilmuwan berinovasi untuk mengembangkan polimer alami yang dapat diurai oleh lingkungan (biodegradable) yang berasal dari chitosan atau kitosan.
Kitosan merupakan polisakarida yang dapat terurai, tidak beracun untuk lingkungan maupun makhluk hidup, serta memiliki sifat anti mikroba, anti jamur, dan logam pengkelat. penelitian mengenai kitosan diklaim dapat digunakan terutama dalam industri makanan, biomedis dan kimia. Kitosan merupakan hasil dari proses deasetilasi kitin menjadi polisakarida alami.
Perubahan khususnya pada teknik pengemasan beralih pada pengemasan aktif dan cerdas. Kemasan aktif diartikan dapat mempertahankan atau memperbaiki kondisi makanan yang dikemas atau untuk memperpanjang umur simpan. Jenis kemasan ini dapat menyimpan makanan, menjaga kualitas nutrisi, dan mencegah terjadinya kontaminasi.
Sedangkan kemasan cerdas artinya mengetahui kondisi kemasan makanan dengan melakukan fungsi cerdas seperti mendeteksi, mendaftar, melacak dan memberikan informasi untuk memperpanjang umur simpan, meningkatkan kualitas, dan memperingatkan potensi masalah misalnya, indikator waktu-suhu, indikator gas, indikator kesegaran.
Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa penambahan senyawa aktif lain pada lapisan (film) kitosan memiliki efek pada mekanik, penghalang, dan sifat fungsional. Berdasarkan literatur, menunjukkan bahwa adanya senyawa fenolik meningkatkan mekanik dan penghalang properti.
Adapun sifat-sifat fungsional lapisan (film), dengan penambahan minyak atsiri, senyawa fenolik, dan ekstrak buah, kapasitas antimikroba dan antioksidan membuat lapisan (film) meningkat secara signifikan.
Studi diperlukan untuk menentukan sifat mekanik, penghalang, dan fungsional dari jenis lapisan (film) dari kitosan lainnya, seperti membuat etilena, penyerapan/pelepas oksigen dan CO2, dan penyerapan/pelepas rasa dan bau.
Pada pengembangan penelitian masih diperlukan kajian lanjut untuk membuat kemasan berbasis kitosan yang dapat memenuhi kriteria praktis dan mampu menggeser penggunaan kemasan berbasis minyak bumi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H