Lihat ke Halaman Asli

A Muntaha Afandie

Berkelana di padang kata dan samudera makna

Menimba Ilmu di Lumbung Pemikir Sekuler Tunisia

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ulfah Youssef dan AbdelMajid Sharafi merupakan diantara pemikir pemikir sekuler Tunisia yang produktif menulis. Merekalah dosen2 saya di Universite de la Manouba. Hampir semua mahasiswa Indonesia di Tunisia kuliah di Universitas al-Zaetuna karena kampus "islam" inilah yang membuka jurusan syariah, studi Quran, dan Peradaban Arab (beberapa universitas di Tunisia ada beberapa yang membuka prodi ini). Namun, bagi yang akan mendalami bidang studi selain disebutkan di atas (sekali lagi kecuali peradaban Islam) harus "rela berpisah" dengan teman2. Misal bagi yang memiliki minat di bidang Bahasa dan Sastra Arab, bisa mengambil di Universitas Tunis, hanya terpisah jalan raya dengan al-Zaetuna. Sedangkan bagi yang berminat mendalami kajian liguistik Arab, harus siap menempuh perjalanan puluhan KM (sekitar 25KM) kearah barat Tunis. Universitas Manouba. Sebuah perguruan tinggi yang jadi lumbung pemikir sekuler Tunisia. Di sana saya secara resmi terdaftas sebagai (maha)siswa program pascasarjana. Di sini Terdapat seorang doktor muda yang produktif menulis, (dan selalu kontroversial), Dr. Ulfah Youssef—seorang doctor di bidang Linguistik Arab dengan disertasi Ta’addu-l-Ma’na fi-l-Qur’an: Bahts fi Asasi Ta’addudil Ma’na fil Lughoh Min Dzilali Tafaasiril Quran. Orasi-orasinya bisa kita ikuti di Youtube. Diantaranya, bisa kita lihat video di bawah ini bahwa ia meng-halal-kan liwath. Ia produktif, dan sebut saja salah satunya, شوق .... في قراءة أركان الإسلام. sebuah buku yang "MENGGUGAT" rukun Islam. Dan "meruntuhkan"! Buku lain (baru mulai saya baca) tak kalah kontroversinya--setidaknya demikian menurut wikipedia (dan, Anda pun mungkin akan setuju setelah membacanya)-- berjudul حيرة مسلمة: في الميراث والزواج والجنسية المثلية Dari judulnya saja, kita dapat meraba isinya, sebuah pembelaan kaum hawa bagi haknya yang “tertindas” dalam perkawinan dan pembagian waris. Di belakangnya berdiri kokoh para senior. Sebut saja salah satu sebagai contoh, Abdelmajid Sharif dengan setumpuk tulisan. kampus universitas manouba Diantaranya al-Islam Bain ar-risalah wa attarikh dan Tahdiitsul Fikr al-Islami. Masih banyak lagi buku yang ia tulis. Masih banyak pula pemikir sekuler di Universiras Manouba. Di kampus ini pula sempat ramai pemberitaan larangan berjilbab oleh sang dekan yang berujung demo mogok makan, demikian berita ar-rahmah. Di lumbung sekuler ini saya ngangsu kaweruh linguistik Arab, dan bukan hal mustahil kelak saya berada di kelas Olfa Youssef yang generasi baru gerakan sekularisasi di Tunisia. Sumber: Catatan Kebudayaan, Keagamaan, dan Kebangsaan Kader muda NU.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline