Lihat ke Halaman Asli

Mansur

Lajang

Pemimpin yang Dicintai

Diperbarui: 10 Oktober 2019   22:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa sih yang tidak kenal istilah pemimpin? Anak SD pun Saya Kira tau dengan istilah "Pemimpin". Hanya saja kebanyakan orang tidak sadar dengan tanggung jawab dibalik kata " Pemimpin". Nah pada kesempatan Kali ini Saya akan bercerita tentang perjalanan Saya waktu menjabat jadi pimipan keamanan dipesantren.

Awal jabatan semangat nya luar biasa, sampai pernah Saya berhasil mendapatkan gelar "komandan sejati". namun meskipun Saya mendapatkan apresiasi Dari atasan, saya tetap biasa dalam menerimanya karena hal itu bukanlah suatu tanda keberhasilan saya yang haqiqi, melainkan hanya sebuah keberhasilan secara lahiriahnya saja dihadapan atasan saya. Justru yang saya khawatirkan dengan apresiasi tersebut, saya akan semakin berat dalam mengemban amanh yang akan datang, dan kalo saya tidak mampu mengembanya tentu itu akan menjadi kekacauan di pesantren.

Seiring berjalanya waktu apa yang saya khawatirkan betul-betul terjadi sehingah saya pernah mengalami depresi akibat kegagalan itu. Dan waktu bersamaan saya sedang depresi, ada salah satu temanqu mencoba memotivasihqu, selain itu ia juga selalu mendampingiqu untuk bangkit kembali.

Aqupun mulai tuk bangkit, dan pertama kali yang aku gali dari kegagalanku yaitu kenapa aqu gagal.? Setelah aqu galih lbh dalam ternyata ada kesalahan yang aqu lakukan waktu itu, yang mana kesalahan itu ketika dilakukan wibawa pemimpin akan terseret ke jurang yang paling dalam, dan itu sudah qu buktikan yaitu "mengikuti hawa nafsu".

Setelah penyebab kegagalan qu dalam memimpin angota keamanan qu ketahui, akhirnya pun aqu bertaubat kepada Alloh S.W.T, dan aqu pun meminta' maaf kepada teman-teman keamanan atas kesalahan yang aqu lakukan, sebagai permohonan maaf atas kesalahan saya, jabatan sebagai " komandan keamanan". Saya kembalikan ke atasan, namun kesempatan sebagai komandan tetap diberikan kepada saya, dan teman-teman saya pun menerima dan mendukung saya untuk meneruskan jabatanya. Karena kesempatan kedua kali sudah di berikan kepada saya dengan penuh kepercayan akhirnya saya pun berusaha semaksimal mungkin untuk membuktikan keberhasilan saya dalam mengemban amanah. Dan pertama yang saya rubah selain Bertaubat kepada ALLOH S.W.T adalah prinsip didalam hati saya. Prinsip yang saya tanamkan dalam hati saya dan saya wujudkan dalam ucapan dan perbuatan saya

"Bismillahirrohmanirrohim".

Dan alhamdulillah saya pun berhasil sampai akhir jabatan saya dengan perinsip

" Bismillahirrohmanirrohim".

Apa yang anda pahami tentang tulisan saya ini..?

Silahkan tuliskan Di komentar. Saya akan menerima komentar anda dengan lapang Dada.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline