Lihat ke Halaman Asli

Kang NAS

Penggemar puisi

Rindu yang Mengakar

Diperbarui: 16 September 2024   20:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Musim masih tekun mengukir namamu.
Desir angin seperti melantunkan kenangan.
Mengikuti nadi merangkak mencapai pikiran.

Kenangan kini berbunga merindukanmu.
Ingatan pun terus menjalar mengenangmu.

Aku ingin bertanya.
Apakah ranting yang menyangga matahari mampu memikul kedip rinduku?

Tapi, aku hanya selembar daun yang menyerahkan kesetiaan pada layu.
Sedangkan engaku adalah rahasia yang berakar diam.
Aku tahu, rindu adalah akar segala sajak.

Muridnya Om SAN, 16 Sep 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline