Lihat ke Halaman Asli

Kang NAS

Penggemar puisi

Bulan Merdeka

Diperbarui: 3 Agustus 2021   22:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Keadilan baru pulang.
Kelihatannya sangat letih.
Pundaknya menurun.
Punggungnya membungkuk.
Wajahnya kusut.
Bajunya kedodoran.
Celananya panjang sebelah, sebab jalannya memang pincang.

Keadilan mau istirahat.
Setelah babak belur melawan terdakwa.

Keadilan istirahat, entah sebentar atau selamanya.
"Jika begini akhirnya, lebih baik aku memilih buta saja" bisik keadilan di pembaringan.

SIDOARJO 2021

Kalau bisa dipotong mengapa harus disambung? kalau bisa menyuap mengapa harus tegas?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline