Lihat ke Halaman Asli

Awas, Jangan Terjangkit Penyakit Iri & Dengki "PKS"

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Awas jangan terjangkit penyakit iri dan dengki dengan PKS.

Bersihkan hati dan pikiran kita.... Ini barangkali kata yang tepat untuk mengawali tulisan ini.

Suhu polotik begitu memanas. Masing-masing kontestan berlombah memasarkan diri dengan menyatakan bahwa dialah yang paling benar, suci, nasionalis, hebat dan banyak lagi kata-kata yang sempurna. Pernyataan ini berlaku untuk pribadi atau partai secara kelembagaan.

Mengingat indahnya kata dan kalimat yang dijual serasa tidak ada satupun partai atau capres yang jelek. Mereka yang terbaca kejelekannya membuat pers release dengan menyebut kalau berita itu adalah black campane atau mencari bentuk penolakan lainnya.

Kami berharap pemilihan umum kali ini masyarakat sudah mulai cerdas. Sehingga suaranya tidak diberikan kepada orang yang dia sendiri tidak tahu kuwakitas orang yang diwakkli sehingga seperti pepatah, beli kucing dlm karung, atau memilih hanya karena uang Rp. 50.000; disaat serangan fajar. Kualitas pemilihan umum itu berbanding lurus dengan tingkat kecerdasan dan kemapanan ekonomi masyarakatnya. Berdasarkan informasi yang penulis dapat bahwa tahun 2014 ini jumlah pemilih di atas 55% adalah anak mudab, artinya pemilu didominasi oleb kelompok mudah yang barang tentu lebih cerdas dalam memilih. Ingat, cintai negerimu dan jangan GOLPUT....

Pesan penting yang dapat kami sampaikan adalah sebagai  berikut :

1. Warga/rakyat indonesia yang sudah punya hak pilih wajib memilih, golput adalah pecundang...

2. Pelajari visi/misi, track record dan pribadi- pribadi pengurus dan kadernya.

3. Memilih untuk perbaikan negeri, karenya cari partai yang sempurnah (kalau ada, dan saya yakin tdk ada), atau partai yang sedikit kesalahannya.

4. Melek informasi, cari tahu hasil survey ICW atau laporan KPK tentang partai yg korup. Hal ini bukan berarti partai baru tdk korup, tapi lihat orang didalam partai itu.

5. Gunakan akal sehat, jangan iri/dengki. Karena dg iri dan dengki membuat anda tdk objektif.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline