Lihat ke Halaman Asli

HUT Pertamina 59, Ajak Masyarakat Peduli Kebersihan Pantai

Diperbarui: 11 Desember 2016   15:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumen pribadi

Bicara soal kebersihan pantai untuk di wilayah Indonesia memang sangat memprihatinkan. Terutama untuk wilayah pesisir utara Jawa. Khususnya di wilayah tempat tinggal saya, di Cirebon. Namanya pesisir pantai sudah tidak aneh jika melihat banyak sampah plastik, kayu, karung, bangkai, yang sifatnya susah didaur ulang oleh mikro organisme. Sayang memang, kalau masyarakat kita belum peduli soal sampah. Apalagi kebiasaan buruk buang sampah di sungai, yang menjadi penyebab utama pesisir pantai kita kotor terus. 

Tuhan memang tidak pernah salah, mengapa menciptakan ombak ke arah pantai. Tujuannya satu, mengantisipasi sampah manusia agar tidak mencemari laut yang merupakan tempat manusia itu sendiri mencari makan (ikan, dan lainnya). Hingga akhirnya sampah itu kembali ke tempat manusianya lagi (ke tepian daratan). Bayangkan, kalau tidak ada ombak, dan air laut selalu tenang. Mungkin pencemaran air laut akibat sampah akan meracuniumat manusia dan terjadilah kiamat penyakit di bumi. Untungnya itu tidak terjadi hingga hari ini.

Terlepas dari persoalan itu. Sebenarnya kita butuh orang-orang yang paham dan mau bergerak soal bahaya sampah di sungai dan sampah di pesisir. Kita butuh orang-orang super yang mau turun mau ikut kotor-kotoran demi hijaunya lingkungan di masa depan. Banyak dari kita yang maunya hanya menunggu, menunggu datangnya orang baik, menunggu disuruh, dan menunggu ada orang yang inisiatif buat bergerak membersihkan sampah di pesisir. Kalau pekerjaan kita hanya menunggu, ya mau sampai kapan? 

Eh "kali-kali-gane" ada lembaga negara yang baik, mau menginisiasi acara bersih-bersih pantai. Acara yang sekaligus meramaikan hari jadi PT Pertamina (Persero) ke 59 itu diselenggarakan di lima wilayah di seluruh Indonesia. Saya pun kebagian ikut serta di Pantai Karangsong, Indramayu, bersama Kompasianer Jakarta, Cirebon, dan Indramayu dari Jumat 9 dan Sabtu 10 Desember 2016. 

dokumen pribadi

Saat Sabtu pagi itu, ramai acaranya, banyak anak muda, anak remaja, dan ibu-ibu PKK turun langsung bawa kantong kresek hitam dan kuning, mencari sampah-sampah di pinggiran laut. Bruk-bruk-bruk, sampah-sampah itu dimuat. Awalnya saya di sana sebagai reporter Kompasiana, eh tau-tau greget ingin ikutan ngambil sampah. Meskipun sedikit kikuk, karena saya pakai sepatu pantopel, dan celana panjang hitam berbahan. Ruang gerak saya sedikit terbatas, karena mungkin saya saat itu salah kostum sepertinya. Tapi tidak apa-apa, mumpung lagi di lokasi, saya ikutan ambil sampah seperti yang lain. 

Coba bayangkan, kalau saja satu orang bisa ngambil volume sampah satu kantong kresek ukuran 1 meter kubik, dan 1000 orang ikut acara ini, yang diselenggarakan setiap bulan, wah sepertinya sampah di pesisir di seluruh wilayah Indonesia, dijamin deh bersih semua. Itu sekilas tentang pemikiran aku saat di lokasi. 

Kalau menurut Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam pun mengatakan kegiatan #PertaminaBersihkanPantai kemarin bertujuan untuk menggugah kesadaran masyarakat untuk lebih peduli dengan kelestarian lingkungan pesisir pantai, khususnya dengan menjaga kebersihannya. Selain itu, melalui beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan, termasuk di Balongan, dapat menjadi bukti komitmen Pertamina pada peningkatan kesejahteraan masyarakat nelayan di sekitar pesisir melalui program Corporate Sosial Responsibility (CSR) maupun Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) dengan momentum HUT perusahaan.

Kalau acara pembersihan pantainya sendiri dipimpin langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, bersama Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam, Bupati Indramayu Anna Sopanah. Setahu saya juga, Balongan adalah salah satu dari lima lokasi pelaksanaan program secara serentak, yaitu Pantai Kampung Bugis, Tanjung Uban, Kepulauan Riau, Pantai Kampung Atas Air, Balikpapan, Kalimantan Timur, Pantai Teluk Penyu, Cilacap, Jawa Tengah, dan Pantai Grand Watu Dodol, Banyuwangi, Jawa Timur.

Dari acara kemarin, sebenarnya bukan hanya bersih-bersih pantai, ada acara pecah rekor muri 1000 orang minum sirup mangrove, pengobatan gratis, lomba melukis tong sampah, lomba mewarnai, santunan anak yatim, dan penyaluran bantuan pendirian taman Arboretum Mangrove. 

Pokoknya seru acara kemarin itu, lebih seru lagi kalau acara bersih-bersih pantainya setiap bulan, wah bisa jadi budaya bersih-bersih baru di Indonesia, dan efeknya tentu akan balik lagi ke kita. Betul gak? :)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline