Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda saat ini kian meningkat dari tahun ketahun. Di Indonesia, pecandu narkoba memiliki perkembangan yang pesat. Para pecandu narkoba pada umumnya berusia 11 sampai 24 tahun, yang mana artinya usia tersebut usia produktif atau usia pelajar.
Sifat labil yang dimiliki oleh generasi muda menjadi kelemahan yang dapat dimanfaatkan oleh pengedar narkoba dalam menjerumuskan kedalam penyalahgunaan narkoba. Penyalahgunaan narkoba tentu memiliki dampak negatif seperti kecanduan, ketergantungan, perubahan sikap menjadi mudah marah, mudah tersinggung dan emosi, gangguan psikis dan kesehatan fisik, serta kehilangan akal sehat. Hal tersebut dapat dihindari atau dicegah dengan menerapkan dan memilih berinteraksi dengan baik dan sewajarnya dengan keluarga dan teman sebayanya.
Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara orang yang satu dengan yang lainnya. Interaksi sosial dapat berupa kerjasama antar individu maupun hubungan sosial yang menyangkut tingkah laku, pembawaan, dan sifat manusia. Generasi muda memiliki kepribadian dan pembawaan yang berbeda, sehingga dalam proses sosialisasi ataupun proses pembelajaran siswa memberi respon yang berbeda.
Pada dasarnya setiap individu adalah makhluk sosial yang tidak bisa berdiri sendiri tanpa bantuan orang lain. Generasi muda yang memiliki kemampun berinteraksi sosial yang baik, biasanya akan mudah mencari teman dan mampu berkomunikasi dengan baik tanpa menimbulkan perasaan tidak percaya diri. Banyak manfaat yang dapat remaja dapatkan dengan berinteraksi sosial, seperti dapat menjaga hubungan baik antar individu, sebagai pendengar yang baik, hubungan yang berkualitas, suport system, dan kesehatan fisik. Hal ini dapat terjadi apabila generasi muda mampu berinteraksi dengan baik antara individu yang lain dengan yang lainnya, tidak takut untuk mencoba berinteraksi, dan mampu keluar dari zona nyaman.
Dukungan sosial menjadi salah satu hal yang harus ada dalam pencegahan penyalahgunaan NAPZA, yang berisi hubungan saling percaya untuk menyampaikan keluh kesah dan mencari bimbingan. Suport system menjadi komponen penting dalam kesehatan psikis yang kuat. Dukungan yang tepat dapat membantu mendapatkan solusi yang tepat pula. Keluarga dan teman terdekat adalah tempat bersandar terbaik saat mengalami masa sulit yang dapat menyebabkan stress. Untuk itu interaksi sosial sangatlah penting dalam hal mencari teman, berinteraksi dengan sewajarnya, dan menjaga hubungan baik.
Adanya interaksi yang baik serta dukungan yang kuat dari keluarga maupun teman, dapat mencegah terjadinya penyalahgunaan narkoba di kalangan generasi muda. Mengingat dampak negatif dari penyalahgnaan narkoba yang dapat terjadi pada generasi muda, seperti memicu tindakan kriminalitas.
Apabila sudah ketergantungan dengan narkoba, biasanya pemakai akan melakukan apapun demi memiliki uang untuk membeli barang haram tersebut, dengan melukan tindak kriminal, seperti mecuri, merampok, dan tindak kejahatan lainnya. Tindakan tersebut dapat dicegah dengan interaksi yang baik antara keluarga, teman, dan masyarakat, sehingga tidak terjadinya penyalahgunaan narkoba di kalangan generasi muda.
Interaksi sosial terbukti dapat memperkuat fungsi kekebalan tubuh, menjaga kesehatan jantung, dan menimbulkan rasa bahagia sehingga dapat mengurangi resiko depresi yang dapat menjerumuskan kedalam penyalahgunaan narkoba. Interaksi sosial memberikan efek positif bagi kesehatan jiwa dan raga pemuda. Interaksi sosial yang baik memiliki potensi yang besar untuk membantu mengembangkan kebiasaan baru yang sehat, sehingga terhindar dari penyalahgunaan narkoba.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H