Lihat ke Halaman Asli

SANTI SARTIKA

Mahasiswa PBSI FKIP Universitas Ahmad Dahlan

Pentingnya Interaksi Sosial terhadap Perkembangan Sosial Remaja

Diperbarui: 23 Agustus 2021   19:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara orang yang satu dengan yang lainnya. Interaksi sosial merupakan salah satu cara untuk menjaga tingkah laku di depan orang lain. Interaksi sosial juga dapat meningkatkan kualitas maupun kuantitas tingkah laku seseorang di mata masyarakat umum. Interaksi sosial dapat berupa kerjasama antar individu maupun hubungan sosial yang menyangkut tingkah laku, pembawaan, dan sifat manusia.

Remaja memiliki kepribadian dan pembawaan yang berbeda, sehingga dalam proses sosialisasi ataupun proses pembelajaran siswa memberi respon yang berbeda. Ada remaja yang mudah dalam berinterakasi dan menerima pelajaran dan ada remaja yang lambat atau takut untuk berinteraksi dengan teman, guru maupu di masyarakat. Hal tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor. 

Salah satu faktor tersebut adalah lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga yang pada dasarnya merupakan lingkungan pertama bagi anak sejak lahir. Keluarga sebagai pelaku utama yang memantau perkembangan, pertumbuhan, tingkah laku, serta pengaruh pertama bagi anak. Keluarga juga yang bertugas untuk mengawasi, melindungi, bertanggung jawab, dan mendidik anak sehingga setiap perkembanganya terjadi tepat pada waktunya dan berkembang serta tumbuh dengan baik.

Lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah secara bersama-sama berpengaruh terhadap perkembangan kognisi intelektual remaja. Lingkungan sekolah berpengaruh selama anak berada di sekolah, dalam artian lingkungan sekolah menjadi faktor kedua perkembangan intelektual remaja. Bagaimana cara berinteraksi remaja disaat bersama keluarga, teman, masyarakat, ataupun guru turut menjadi salah satu ciri perkembangan intektual remaja. Pada dasarnya setiap individu adalah makhluk sosial yang tidak bisa berdiri sendiri tanpa bantuan orang lain. Hal ini dapat diterapkan kepada remaja sejak kecil agar remaja terbiasa bertemu orang, meminta tolong, berterima kasih, meminta maaf dan hal lainnya.

Interaksi sosial pada masa remaja sangat penting, menginat pada masa ini banyak hal yang harus dilakukan remaja pada masa perekembangan secara sosial, intelektual, fisik, maupun perkembangan lainya. Remaja dituntut agar mampu memenuhi perekembangan-perkembangan tersebut, bagi remaja berinteraksi dengan orang lain di luar lingkungan keluarga adalah hal yang harus dilakukan. Khususnya pada teman sebayanya, kebutuhan berinteraksi tersebut dapat dilakukan remaja untuk memenuhi rasa kepuasan, senang, gembira, sehingga remaja tidak hanya mengenal keluarga saja.

Memperkenalkan remaja dengan dunia luar sangatlah penting untuk perkembangan kognitif anak. Upaya ini dapat dilakukan dengan memasukan remaja ke sekolah. Dengan bersekolah remaja akan dituntut berinteraksi dengan teman, guru, maupun karyawan sekolah. Hal ini dapat memicu tumbuh kembang anak. Remaja yang memiliki kemampun berinteraksi sosial yang baik, biasanya akan mudah mencari teman dan mampu berkomunikasi dengan baik tanpa menimbulkan perasaan tidak percaya diri.

Banyak manfaat yang dapat remaja dapatkan dengan berinteraksi sosial, seperti dapat menjaga hubungan baik antar individu, sebagai pendengar yang baik, hubungan yang berkualitas, suport system, dan kesehatan fisik. Hal ini dapat terjadi apabila remaja mampu berinteraksi dengan baik antara individu yang lain dengan yang lainnya, tidak takut untuk mencoba berinteraksi, dan mampu keluar dari zona nyaman.

Interaksi sosial menjadi penting dengan melihat manfaat dan akibat apabila remaja tidak dapat berinteraksi dengan baik dan bergaul dengan sewajarnya. Banyak akibat dari kurangnya interaksi sosial yang seharusnya diajarkan oleh orang tua kepada remaja sejak kecil, sehingga remaja menjadi terbiasa dan tidak mengalami ketakutan apabila bertemu dengan orang baru, serta mampu berinteraksi dengan baik. Remaja di era berkemajuan seperti sekarang menjadi incaran para pelaku kejahatan. Sifat labil yang ada di remaja menjadi tujuan utama pelaku kejahatan, karena remaja mudah dikelabuhi.

Hal tersebut dapat di hindari dengan memilih pergaulan yang tepat bagi remaja. Orang tua juga mengawasi pergaulan anak, sehingga anak tidak terjerumus kedalam pergaulan bebas. Dengan mengajarkan interaksi sosial yang tepat, baik dan benar, karena sejatinya interaksi sosial penting bagi perkembangan remaja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline