Lihat ke Halaman Asli

Belum Ada Kembaliannya, Bu!

Diperbarui: 26 Juni 2015   12:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sebelum pergi sekolah, saya mampir dulu ke tempat fotocopy dekat rumah. Persiapan buat anak-anak kuis PKn. Tampaknya fotocopy tersebut baru buka. Saya pun diminta menunggu, karena mesinnya harus dipanaskan dulu.

Sekitar lima menit barulah fotocopy soalpun selesai. Saya mengeluarkan uang selembar 20rban. Biaya fotocopy yang harus dibayar sebesar 8rb rupiah. Saat saya menyerahkan uangnya, si mas fotocopy nya menolak dengan halus. "Maaf bu, kalau ada dengan uang pas aja. Belum ada kembalian. Kalau ga ada mah, nanti sore juga ga apa-apa!".

Kebetulan saya sudah kenal dengan mas fotocopy tersebut, jadi tidak terlalu bermasalah. Saya bisa membawa hasil fotocopiannya dulu, bayar belakangan. Bagaimana kalau saya mem-fotocopy di tempat lain. Mungkin saya harus kesana-kemari dulu menukarkan uang.

Bukan sekali dua kali punya pengalaman seperti ini. Saat berbelanja ke warung atau membeli sesuatu ke pedagang kaki lima yang baru membuka dagangannya, mereka akan mengatakan belum ada kembalian saat kita menyerahkan uang sedikit agak besar. Entah mereka memang tidak memegang uang sama sekali saat memulai aktivitas dagangnya? Atau memang tidak ada uang kecil untuk kembalian. Sudah begitu, tidak ada usaha dari mereka untuk membantu menukarkan ke tempat lain. Mungkin prinsip mereka 'beli dengan uang pas, kalau tidak ga usah beli'.

Menurut hemat saya kondisi tersebut malah akan mengurangi rezeki yang seharusnya mereka terima. Kalau masih mungkin saya sering membatalkan transaksi saat tidak ada uang kembalian dari pedagangnya. Dari pada saya yang repot harus menukarkan uang terlebih dahulu. Padahal kalau saja mereka mempersiapkan uang kecil sebelum berjualan, tentu uang yang akan masuk pun bisa lebih besar.

Saya pernah memperhatikan seorang pedagang sayur yang baru menggelar dagangannya, sedikitnya ada lima calon pembeli yang membatalkan transaksi hanya karena tidak ada uang kembalian. Padahal uang yang mereka sodorkan tidak terlalu besar, selembar 20rb-an. Kalau saja masing-masing berbelanja 8rb rupiah misalnya, berarti pedagang sayur tersebut sudah kehilangan 40rb dalam sekejap. Sungguh sebuah kerugian.

Mungkin ini salah satu sikap mental pedagang yang harus diperbaiki. Untuk hasil yang besar, memang selalu diperlukan persiapan yang serius dalam segala hal. Termasuk menyiapkan uang kecil untuk kembalian.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline