Tidak susah mengenali warung sederhana yang terletak di perempatan lampu merah di jalan IB Mantra, banjar Biaung ini..... Warungnya sederhana, dengan banyak tanaman merambat hingga menaungi teras depannya.
"Karena kita terletak di area perempatan lalu lintas yang bisa terasa sangat panas bila sedang rame, maka saya merancang penataan seperti ini", ujar pak Wayan. rimbun pohon dengan dedaunan yang menaungi bagian atas teras menjadikan udara terasa sejuk, meski kendaraan ramai berseliweran.
dokpri
Ada seperangkat meja dan kursi di bagian depan warung. Aku duduk sambil memesan seporsi tipat cantok dan seporsi lagi tipat kuah kare. Ingin menyaksikan dan mencicipi tipat dari Warung Oka ini. "Oka adalah nama cucu saya", pak Wayan menjelaskan. Warung ini dikelola oleh pak Wayan beserta istri dan juga menantunya. Dan pagi jam 10 sudah siap dengan tipat hangat yang baru selesai dimasak.dokpri
Tipat cantok yang masih hangat, lengkap dengan sayur kecambah yang diaduk dengan bumbu kacang, seporsi dengan cepat kuhabiskan pagi hari itu.dokpri
Berikutnya tipat kuah kare. seporsi tipat, diberi telor dan bakso ayam, disiram kuah kare.dokpri
Masih ada seporsi rujak gula bali, kuah pindang dan bumbu kacang. Campuran dari buah mangga, kedondong, belimbing, tomat.Seporsi tipat cantok seharga Rp. 7.000,-, dan tipat kuah kare seharga Rp. 10.000,-. Rujak dihargai Rp. 5000,-.
dokpri
Indahnya aneka hidangan nusantara. Murah meriah. Sederhana, namun terasa begitu mengasyikkan. Bagaimana mungkin tidak kita syukuri begitu kayanya kuliner yang kita miliki.......Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI