Lihat ke Halaman Asli

santi diwyarthi

Wanita adalah bunga, indahnya dunia, tiang penjaga damai dunia.....

Pawiwahan

Diperbarui: 8 Februari 2019   14:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : dokpri

"Samtusto bharyaya bharta bharta tathaiva ca, Yasminnewa kule nityam kalyanam tatra wai dhruwam" Manava Dharma sastra III. 60. Pada keluarga dimana suami berbahagia dengan istrinya, dan demikian pula sang istri terhadap suaminya, kebahagiaan pasti kekal" (Pudja dan Sudharta, 2002: 148).

Sumber : dokpri

Dalam agama Hindu, sistem kehidupan terbagi menjadi empat tahapan, yang disebut dengan Catur Asrama, meliputi Brahmacari Asrama, Grehasta Asrama, Wanaprastha Asrama, dan Sanyasin (Bhiksuka) Asrama (Babadbali.com/canangsari).

Brahmacari Asrama merupakan tingkatan kehidupan menuntut ilmu, belajar , berguru. Diawali dengan upacara Upanayana, dan diakhiri dengan pengakuan, pemberian ijasah, surat tanda tamat belajar (Samawartana).

Grehasta Asrama merupakan tingkatan kehidupan berumahtangga, atau tingkatan kedua setelah Brahmacari Asrama. Tahap awal memasuki masa Grahasta diawali dengan suatu upacara yang disebut Perkawinan (Wiwaha Samskara) yang bermakna sebagai pengesahan secara agama dalam rangka memasuki kehidupan berumahtangga (melanjutkan keturunan, melaksanakan yadnya, berkehidupan sosial). 

Oleh karena itu, penggunaan Artha dan Kama sangat penting artinya dalam membina kehidupan keluarga yang harmonis dan manusiawi berdasarkan Dharma.

Wanaprasta Asrama merupakan tingkatan kehidupan ketiga dimana seseorang mulai menjauhkan diri dari nafsu keduniawian. Pada masa ini hidupnya diabdikan bagi pengamalan ajaran Dharma. 

Dalam masa ini, kewajiban kepada keluarga sudah berkurang, seseorang lebih mencari jati diri dan menjalani kehidupan mengabdi pada spiritual, aspirasi untuk melepaskan keduniawian yang dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Sanyasin Asrama (Bhiksuka) merupakan tingkatan kehidupan dimana pengaruh dunia sama sekali telah ditinggalkan, dilepaskan. Yang diabdikan hanya nilai-nilai dari keutamaan Dharma dan hakekat hidup yang sebenarnya. 

Pada masa ini banyak dilakukan kunjungan (Dharma yatra, Tirta yatra) ke tempat suci, dimana seluruh sisa hidup hanya diperuntukkan bagi Ida Sang Hyang Widhi Wasa untuk menggapai Moksa.

Sumber : dokpri

Bila ada yang beranggapan bahwa masa Grahasta Asrama adalah tahapan yang paling sulit dalam kehidupan, tidak lah benar. Memang tidak mungkin menggabungkan dua insan manusia menjadi satu, baik dalam pola pikir, perkataan dan perbuatan.

Tahapan ini menjadi proses yang memotivasi dua belah pihak dalam belajar untuk bersama, membentuk keluarga, menjalankan berbagai fungsi rumah tangga, beraktivitas, saling melengkapi, berdiskusi, dan mengevaluasi situasi yang mereka hadapi. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline