Lihat ke Halaman Asli

Gentrifikasi Dapat Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Bersama

Diperbarui: 21 September 2023   22:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Pribadi

Gentrifikasi menjadi sebuah fenomena yang baru di kalangan masyarakat. Hal ini sudah lama teridentifikasi beberapa tahun yang lalu dan terjadi di benua Amerika dan Eropa. Banyak sudut pandang yang berbeda terhadap situasi ini.

Perpindahan penduduk dari daerah maju dan penduduk kalangan menengah, memilih pindah ke daerah yang buruk keadaan ekonominya atau baru berjalan memperbaiki keadaan wilayahnya.

Bila melihat hal ini, maka gentrifikasi, bukan hal yang sekedar isu saja. Akan terjadi kepindahan yang besar, dan akan mempengaruhi sosial budaya asli daerah. Ada beberapa hal yang dipandang baik positif maupun negatif.

Populasi penduduk yang meningkat terutama di perkotaan yang padat penduduk seperti Jakarta, setiap tahun terus meningkat. Seiring banyaknya penduduk yang datang maka populasi penduduk secara otomatis memperlebar wilayah kepadatan di Jakarta.

Jadi beberapa kalangan memandang gentrifikasi ini sebagai solusi terbaik untuk menahan lajunya urbanisasi, kepindahan penduduk dari desa ke kota. Hal ini diharapkan, baik orang yang pindah ke daerah maupun penduduk setempat tersebut, sama-sama mendapatkan keuntungan.

Situasi yang akan terjadi bagi penduduk asli daerah yang kurang mampu adalah meningkatnya pendapatan perekonomian, karena penduduk dari daerah yang makmur akan membawa bisnisnya. Terbukanya lapangan pekerjaan bagi penduduk setempat, dan mereka tidak perlu mengadu nasib ke kota besar lagi.

Pendapatan daerah akan meningkat, karena dengan fenomena gentrifikasi ini pelaku usaha akan membeli properti di daerah yang masih murah. Tetapi dampak secara tidak langsung, hal ini akan mengubah kenaikan harga merangkak atau melejit naik.

Seperti dua warna hitam dan putih, maka gentrifikasi ini pun akan membuat perubahan besar dan berdampak pada ekonomi, sosial dan budaya.

Sebelum orang dari kota masuk ke daerah mereka, harga properti misalnya terukur masih terjangkau baik itu sewa atau beli. Dengan naiknya harga properti, dimana para pendatang mulai berlomba-lomba untuk memulai investasi, maka penduduk asli mulai merasakan kenaikan harga, sedangkan kemampuan ekonomi mereka belum siap dan mampu menghadapi hal ini.

Ini suatu hal yang patut menjadi sorotan bagi pemerintah, baik di pusat maupun daerah. Jangan sampai terjadi, penduduk yang tidak mampu, akan membayar untuk sewa atau beli properti bahkan berinvetasi di daerahnya sendiri menjadi sulit. Lambat laun mereka akan terusir ke daerah yang lebih rendah lagi secara ekonomi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline