Lihat ke Halaman Asli

Santia

Dunia Maya bukan nyata

Puisi Biasa

Diperbarui: 18 Oktober 2020   22:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. pribadi

Puisi biasa

Tidak ada yang istimewa dari puisi biasa
Kalimatnya sederhana
Tidak banyak gaya dalam menyusun retorika
Demikian adanya, karena
Aku membuatnyapun tanpa sengaja

Laki-laki itu


Di sebuah cafe
Di sudut meja kayu
Wajahnya sendu
Tertunduk sedang membaca buku

Secangkir kopi hitam menghampiri mejanya
Membuyarkan fokus atau lamun nya
Dengan senyum tipis dan kalimat terimakasih ia menyambutnya dengan sukacita


Malam yang panjang


Kulihat wajahnya kian pucat
Menahan gundah entah gelisah
Tapi yang jelas, ia sedang lelah
Menunggu waktu yang terasa begitu lama
Menunggu berakhirnya durasi kerja yang tak kunjung tiba
Diputarnya lagu lagu kesukaan agar tercipta rasa nyaman
Membaca artikel terbaru agar fikiran tak kosong melulu
Semoga bahagia menyertaimu

Yogyakarta, 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline