Lihat ke Halaman Asli

Santi Titik Lestari

Mari menulis!!

Tips Menolong Rekan Kerja yang Pasif

Diperbarui: 1 Februari 2020   11:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diskusi (https://imgix.bustle.com/)

Menjadi pribadi yang berguna bagi orang lain atau bagi komunitas idealnya menjadi keinginan setiap orang. Namun, dalam praktik kehidupan sehari-hari, misalnya di tempat kerja, tidak semua orang bisa mengekspresikan dirinya dengan leluasa, terutama dalam berkontribusi terhadap kemajuan perusahaan/tempatnya bekerja. Tidak dimungkiri memang ada orang-orang yang sulit untuk bisa mengungkapkan pendapat mereka dalam rapat atau forum.

Dalam dunia kerja, setiap karyawan diharuskan memberikan kontribusi terbaik bagi perusahaan/tempatnya bekerja. Kontribusi ini bisa berupa tenaga, waktu, pikiran -- gagasan/ide untuk kemajuan perusahaan, dan lain-lain. Namun, dalam artikel ini, penulis berfokus pada kontribusi berupa gagasan/ide. Setiap orang memang memiliki kelebihan dan kekurangan. 

Dalam dunia kerja pun, ada banyak tipe karyawan terkait kelebihannya, mulai dari karyawan yang sangat baik dalam hal operasional, sangat cekatan ketika berurusan dengan pelanggan, lebih efektif untuk tugas-tugas manajerial, sampai sangat bisa diandalkan ketika perusahaan membutuhkan ide-ide brilian. 

Apa pun kelebihan setiap orang dalam bekerja, diharapkan perusahaan bisa melihat semuanya ini secara seimbang sehingga dapat menempatkan karyawan pada posisi yang tepat.

Terlepas dari apa kelebihan dan kekurangan karyawan, mereka tetaplah pribadi yang harus mau terus belajar untuk menjadi lebih baik. Idealnya, setiap karyawan memiliki kewajiban yang sama, memberikan kontribusi intelektualnya bagi perusahaan/tempatnya bekerja. 

Dalam hal ini, ketika kita mendapati ada rekan sekerja yang sangat sulit untuk bisa berkontribusi dengan baik, bahkan ketika dalam pertemuan/rapat selalu pasif, marilah kita menolongnya. Penulis sempat mencatat beberapa tips untuk menolong kondisi semacam ini. Tips ini merupakan hasil pengamatan pribadi ketika menjalani proses-proses pertemuan yang diadakan di tempat kerja.

1. Mencatat.

Dalam pertemuan, sering kali kita dituntut untuk menyampaikan ide/gagasan. Tidak mudah untuk membagikan ide atau gagasan, apalagi jika kita tidak terbiasa melakukannya. Bahkan, ada yang sulit sekali menemukan ide/gagasan baru selama mengikuti pertemuan yang (mungkin) sudah berjam-jam.

 Jika menemukan ide saja belum, apa yang mau dibagikan? Karena itu, mencatatlah ketika sedang mengikuti pertemuan/rapat. Catat poin-poin penting dan bikin korelasinya dengan jelas. Banyak yang hanya mencatat poin-poinnya, tetapi tidak memberi korelasi yang jelas. Setelah dibaca lagi, poin A dan poin B ini tadi apa ya hubungannya? Karena itu, tulislah catatan dengan cerdas!

Selain mencatat poin dan korelasinya. Buatlah kolom "kesempatan" (saya menamainya demikian). Kolom "kesempatan" ini bisa menjadi catatan pribadi kita untuk menuliskan peluang-peluang/ide-ide yang tiba-tiba muncul ketika kita sedang mencatat atau mendengarkan pembicaraan. Kolom "kesempatan" ini bisa menjadi harta karun kita untuk menyusun ide-ide/gagasan-gagasan baru.

2. Menyampaikan ide/gagasan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline