Lihat ke Halaman Asli

Santi

Content writer

Hidup di Lingkungan Pesantren, Ini Alasan Rayza Fadilla Pilih Tekuni Dunia Kreator

Diperbarui: 22 Mei 2024   16:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pribadi

Rayza Fadilla konten kreator muda yang belakangan ini menarik perhatian banyak orang dengan hasil fotografinya. 

Selain aktif menjadi konten kreator, dirinya cukup dikenal dengan ketampanannya sehingga tak heran jika pria yang sering disapa Ray ini memikat hati banyak orang. 

Usut punya usut, terdapat alasan kuat dalam diri Ray sebelum terjun ke dunia konten kreator. Sebelum menjadi konten kreator dirinya terlebih dahulu suka mengarang cerita fiksi. 

"Sebuah kata "no time to rest" adalah awal langkah sekaligus motivasi yang mengiringi langkah saya menapaki gerbang content creating. Dahulu saya sangat akrab dengan tulisan, kata-kata serta puisi, tepatnya waktu masih menjadi santri di PMDG saya selalu membawa buku catatan kemana-mana, menulis apa yang dilihat, mengarang cerita-cerita fiksi, bahkan tak jarang sesekali menertawai tulisan dari karangan cerita sendiri,"ujar Rayza seperti yang dilansir dari sejumlah media. 

Pada tahun 2021 mahasiswa Gontor ini mulai menyukai dunia fotografi dengan memanfaatkan hp. 

 "Hingga pada akhirnya tahun 2021 saya lulus dari pesantren dan mengenal untuk yang pertama kalinya dunia digital bergambar, hari itu saya masih ingat bulan April 2021 saya mulai memoto-moto sekeliling menggunakan hp untuk saya salurkan di kemudian hari dengan tulisan-tulisan saya menafsirkan apa yang ada di foto itu. Belum punya kamera waktu itu dan belum paham apa fungsi dari tombol-tombol yang ada di kamera, saya hanya punya hp, dan saya gunakan semaksimal mungkin untuk menangkap moment lalu menceritakannya lewat tulisan dan mengangkatnya di platform instagram,"sambungnya. 

Sebelum terjun ke bidang konten kreator, Ray mengaku bahwa orang tuanya sempat meragukan niat tersebut. 

" Pertama-tama ketika saya mengucapkan kepada orang tua bahwa saya ingin menjadi seorang content creator reaksi orang tua saya mendukung untuk hal itu, tapi ada sedikit keraguan dalam benak mama mengingat bahwa lulusan pesantren kenapa masuknya ke ranah media sosial atau sejenisnya, mama sempat ragu dan bimbang dengan keputusan saya kala itu, tapi saya mencoba untuk meyakinkan mereka bahwa saya bisa dan yakin bahwa lulusan pesantren tidak hanya paham agama, tapi juga hebat dalam berkarya." pungkasnya. 

Lebih lanjut selain menekuni bidang konten kreator, Rayza Fadilla juga aktif menekuni bidang bisnis tanpa meninggalkan perannya sebagai mahasiswa. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline