Lihat ke Halaman Asli

Pelecehan Seksual di Tubuh Angkatan Udara Amerika

Diperbarui: 24 Juni 2015   08:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hampir sebanyak 20% pelecehan seksual terjadi di tubuh angkatan udara Amerika Serikat, hanya lima persen yang terungkap dan dua persen saja yang sampai di meja Mahkamah Militer untuk di proses. Seperti yang dikutip dari berita CNN tadi malam di acara Amanpour.

Adalah sersan cantik bernama Jennifer Smith yang membeberkan tindakan pelecehan seksual yang dilakukan para pria atasan dan rekan seangkatannya. Sersan cantik ini bergabung dengan angkatan udara sejak usianya 18 tahun. Bayangkan betapa muda dan naifnya sersan Jenny saat itu.

Di Angkatan Udara Amerika itu mereka punya ritual dalam merayakan sesuatu yaitu dengan minum-minuman keras hingga sangat mabuk ('alcohol abuse') dan melakukan tindakan mirip 'sesajen seorang gadis' pada para leluhur. Jika acara ritual ini dimulai, maka tubuh indah sersan cantik ini diangkat ke atas meja bar, dikelilingi oleh para pria ini, lalu ditidurkan dan mereka bernyanyi bersama sambil memandangi sersan Jenny yang terlentang. Mereka akan terus bernyanyi sambil terus menenggak alkoholnya. Nyanyian ini berlangsung cukup lama, sersan cantik ini tak bisa berbuat apa-apa. Meja bar sangat sempit dan para pria itu mengelilingi tubuh sersan Jenny. Mereka bernyanyi, tertawa terbahak, kembali ke gelas dan botol  alkohol mereka, terus dan terus seperi lingkaran setan. Ketika mereka sudah sangat mabuk, maka sersan Jenny akan turun dari meja bar dan menyelinap keluar.

Bertahun-tahun sudah hal ini dilakukan oleh para atan dijajaran Angkatan Udara Amerika, dan baru dibeberkan sekarang. Karena kemudaannya, sersan Jenny tidak menyadari bahwa dirinya telah mengalami pelecehan seksual, sersan cantik ini mengira bahwa 'Pelecehan Seksual ' ini adalah hal biasa dalam suatu organisasi militer.

Dengan segala slogan tentang hak asasi manusia, kesetaraan gender dan persamaan perlakuan bagi sesama manusia, yang selalu di gembar gemborkan oleh Amerika terhadap bangsa lain. Apalagi tentang kerasnya Amerika menentang perlakuan negara - negara Timur Tengah dalam memperlakukan wanita, dalam masalah pendidikan, keikutsertaan wanita dalam percaturan politik hingga masalah poligami. Ternyata 'Semut di Sebrang Lautan Tampak Jelas, sementara Gajah di Pelupuk  Mata sama sekali tak mengganggu penglihatan'.

Para pengamat menduga ini adalah masalah kemunduran moralitas para anggota angkatan udara itu sendiri. Mereka dilatih dan dijejali dengan bela negara, menjaga rakyat dari kecemasan, dan perasaan tak aman karena serangan negara lain, tapi mereka lupa untuk menjaga sesama mereka terutama wanita di sekita mereka dari perasaan terancam dan terintimidasi oleh perlakuan mereka.

Apakah ini terjadi juga di tubuh militer Negara Kesatuan Republik Indonesia tercinta kita?

Salam Rindu Dari Semak Belukar Afrika

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline