Si Asep masih muda dan lajang, penasaran dengan service ‘pijit’ online. Mumpung lagi ada di ibukota Asep putar nomor telepon layanan itu.
“Selamat malam, ada yang bisa saya bantu” suara perempuan merdu terdengar di seberang sana.
“ Ya…saya dengar layanan pijit anda sangat bagus, saya mau mencobanya” mengawali pembicaraan berpura-pura minta layanan pijit. Si Asep pun meneruskan pembicaraan langsung pada sasarannya,
“Ehm…sebetulnya saya ingin layanan sex yang hebat dan panas serta memuaskan. Saya ingin mencoba pengalaman baru dengan bantuan alat-alat sex yang tercanggih yang anda punya. Anda bawa saja peralatan yang ada ke hotel tempat saya menginap, bagaimana?”
Perempuan di telepon menjawab “ Kelihatannya seru dan asyik tapi maaf kalau ingin menelepon ke nomor luar harap tekan angka 9 sebelumnya”
“Hah…” mata Asep meloncat keluar.
Salam Rindu Dari Semak Belukar Afrika
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H