Lihat ke Halaman Asli

Serial Upin Ipin Solusi Hiburan Sehari-hari

Diperbarui: 5 Februari 2024   14:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

            Di tengah hiruk pikuk kesibukan menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) yang akan berlangsung pada bulan Februari 2024, maka saat ini hampir seluruh saluran televisi nasional bahkan di media online dipenuhi dengan kegiatan yang berhubungan dengan Pemilu, yang rata-rata beritanya serupa namun tak sama. Sungguh membosankan, setiap hari disuguhi tontonan yang hampir sama bahkan juga dengan hadirnya berbagai macam berita hoax mengenai Pemilu yang isinya saling menjelekkan.

            Padahal, kegiatan Pemilu adalah pesta demokrasi rakyat yang dilakukan oleh rakyat, untuk rakyat yang seharusnya dilakukan dengan gembira namun justru lebih dirusak oleh berbagai berita yang tidak benar dan juga berita yang berulang-ulang. Sesuatu hal yang membuat bosan untuk mengikutnya, bukan karena saya anti Pemilu tapi karena saya sudah jenuh dengan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan Pemilu yang bagaikan kegiatan jual kecap, yang masing-masing menyatakan bahwa produknya adalah produk yang terbaik.

            Jujur, karena kebosanan tersebut, akhirnya saya lebih memilih menonton cerita horor di Youtube atau malah nonton serial Upin Ipin. Tetapi karena nonto youtube butuh kuota yang besar, akhirnya pilihan terakhir adalah nonton serial Upin Ipin yang hadir setiap hari di salah satu saluran televisi nasional dan ada beberapa hal yang bisa menjadikan serial Upin Ipin disukai banyak orang.

  • Bisa Bikin Tertawa Lepas, nonton serial Upin Ipin benar-benar menghibur dan bisa bikin kita tertawa lepas karena pembuatnya mampu menjadi tontonan ini menjadi sarana yang menghibur bagi penontonnya. Meskipun usia saya sudah tidak muda lagi, tapi saya bener-bener suka nonton serial ini dibandingkan serial sejenis buatan luar negeri. Satu hal yang pasti, serial Upin Ipin menggunakan bahasa asli dan bukan dengan bahasa dubbing sebagaimana serial anak-anak lainnya macam Naruto atau Doraemon, untuk serial lokal, jujur saya kurang suka karena selain frame filmnya kurang bagus, juga karena jalan ceritanya sering mengada-ada. Satu-satunya serial anak-anak buatan lokal yang saya suka cuma serial Pak Somad, yang ceritanya membumi banget dan sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Meski garapannya kurang oke, tapi masih enak diikuti jalan ceritanya.
  • Meskipun Terkadang Ceritanya Menyinggung Indonesia, ada beberapa cerita dalam serial Upin Ipin yang setidaknya bisa menyinggung Indoensia, semisal cerita tentang lagu Burung Kakatua, yang pernah diklaim oleh Malaysia, atau cerita mengenai burung elang bulu merah, yang dalam film sempat disebutkan oleh tokoh Mail sebagai burung garuda yang memakan manusia dan cerita mengenai Bandar Neo Santara, yang sifatnya menyindir akan hadirnya Ibu Kota Nusantara (IKN) yang lagi dibangun Indonesia. Meski demikian, cerita yang disajikan masih cukup menghibur dan masih bisa membuat tertawa.
  • Mengingatkan Masa Kecil Dulu, inti cerita serial Upin Ipin adalah kegiatan anak-anak kecil di sebuah pedesaan, mengingatkan saya akan masa kecil saya dulu, yang juga suka main layang-layang atau mandi di sungai, saling kunjung mengunjungi saat hari raya atau main mobil-mobilan serta kegiatan lainnya yang menyenangkan, termasuk memanjat pohon. Penggambaran ini sebenarnya juga menyidir terhadap kalangan tua yang susah untuk akur dan bersahabat meskipun berbeda agama maupun suku bangsa, bukan hanya di wilayah Malaysia  namun juga di seluruh dunia termasuk di Indonesia, yang masih sering bertengkar hanya karena perbedaan pilihan saat Pemilu atau perbedaan cara hidup dan hal-hal sepele lainnya.
  • Indonesia Juga Harus Bisa Membuat Serial Anak-Anak Ynag Berkualitas, bangsa Indonesia memiliki kemampuan yang tidak kalah dengan bangsa lain, termasuk dalam membuat film-film yang berkualitas, namun rasanya tidak demikian dengan membuat film serial anak-anak. Keberadaan serial Upin Ipin harusnya bisa menjadi sarana pembelajaran sineas-sineas Indonesia untuk bisa membuat serial anak-anak yang bagus dan dengan cerita yang membumi yang akan disukai oleh penonton Indonsia bahkan mungkin juga oleh penonton dari negara lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline