Sebagai orang yang dibesarkan di wilayah yang masuk dalam Eks Karesidenan Banyumas, sedari kecil penulis sudah terbiasa untuk mengkonsumsi tempe mendoan baik sebagai lauk makan atau juga sebagai cemilan. Sehingga tidak mengherankan apabila penulis termasuk penggemar berat tempe mendoan, meskipun terkadang tidak bisa makan tempe mendoan karena lagi sakit tenggorokan atau sakit batuk.
Tempe mendoan sebagai salah satu makanan khas Banyumas, kiranya sudah dikenal masyarakat se Indonesia Raya, di berbagai kota, banyak yang menyukai makanan yang terbuat dari tempe yang digoreng menggunakan tepung dengan bentuknya yang lebar, hampir 3 (tiga) kali ukuran tempe biasa.
Soal enaknya, jangan ditanya, apalagi bila dimakan saat masih panas, baru diangkat dari wajan penggorengan, nyammy banget deh, ditambah dengan cabe rawit atau sambel kecap......nyam...nyam...bikin ngiler.
Dan memang nikmat sekali apabila kita menikmati tempe mendoan panas dengan ditemani secangkir kopi atau teh panas, bisa meluruhkan segala kepenatan hidup....wkwkwk...alay bener.
Sebagai makanan yang sudah dikenal secara nasional bahkan internasional, adalah sangat wajar tempe mendoan banyak ditemui di banyak kota bahkan (mungkin) juga sudah ada di luar negeri.
Namun sayangnya, ketika penulis akan menikmati tempe mendoan diluar Kabupaten Banyumas, maka yang akan penulis dapatkan adalah tempe mendoan yang sudah bermutasi atau berubah wujud dan bentuk bahkan berubah rasa.
Kenapa bisa penulis katakan seperti itu? Karena pada dasarnya, tempe mendoan adalahistilah dari tempe yang digoreng dengan tepung dan sengaja dibuat mendo alias setengah matang.
Bagi yang sudah terbiasa membuat tempe mendoan, maka pada saat menggoreng tidak akan lebih dari 2 (dua) menit, udah termasuk dibolakbalik.
Hal ini dilakukan sebab untuk membuat tekstur gorengan yang mendo dan untuk menghindari hasil gorengan yang terlalu berminyak serta setelah diangkat dari penggorengan, juga harus langsung ditiriskan selama beberapa saat sebelum disajikan atau dimakan.
Tempe Mendoan di Kabupaten Cilacap
Meskipun sama-sama berada di wilayah Eks Karesidenan Banyumas, penulis beberapa kali menikmati tempe mendoan di Cilacap. Meskipun bentuk dan rasanya sama dengan tempe mendoan yang ada di Kabupaten Banyumas, tetapi secara tekstus, mendoan Cilacap digoreng lebih garing/kering dan lebih berminyak.