Lihat ke Halaman Asli

Pengolahan Lahan hingga Penjualan Hasil Panen Praktikan Dasar Agronomi Universitas Kristen Satya Wacana Tahun 2024

Diperbarui: 1 Juli 2024   18:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dokumen Pribadi

Dasar agronomi merupakan praktik yang dilakukan dalam upaya memproduksi tanaman serta pengelolaan lahan untuk mencapai hasil yang optimal dan berkelanjutan. Awal dimulainya praktik ini yaitu dengan melakukan pembagian lahan yang sudah ditentukan di lahan Salaran sesuai dengan kelompok masing-masing. Pembagian jenis tanaman komoditas utama, tumpang sari dan juga tanaman pagar juga sudah ditentukan sesuai kelompok masing-masing. Pada kelompok 11 diperoleh tanaman utama cabai, tanaman tumpang sari dengan kale, dan tanaman pagar yaitu serai. Sebelum dilakukannya pengelolaan tanaman, pertama-tama kita melakukan pengelolaan lahan. Pengelolaan lahan dilakukan dengan menggunakan traktor yang sudah di sediakan fakultas sebagai fasilitas praktik lapangan. Lahan di bersihkan dari gulma terlebih dahulu dengan menggunakan traktor ber-implemen Slicer.

Slicer merupakan implemen atau alat pemotong rumput yang digunakan untuk membersihkan lahan dari rumput dalam waktu singkat. Seperti namanya slicer berupa pisau-pisau tajam yang di rancang guna pemakaian di lahan agar dapat mempersingkat waktu dalam membersihkan lahan.

Sumber: Dokumen Pribadi

Selanjutnya implemen yang digunakan yaitu diskflow, dislflow merupakan implemen atau alat berbentuk piringan depan belakang yang bertujuan untuk membalik tanah. Tujuan dilakukannya membalik tanah yaitu, untuk memperbaiki struktur tanah sebelum dilakukannya penanaman.

Sumber: Dokumen Pribadi

Implemen terakhir yang di gunakan setelah diskflow, yaitu rotary. Rotary merupakan implemen atau alat yang digunakan untuk menggemburkan tanah yang sudah di balik. Hal ini dilakukan agar tanah lebih mudah gembur tanpa harus di gemburkan secara manual.

Setelah semua implemen sudah digunakan dan tanah pada lahan sudah terlihat gembur. Langkah selanjutnya, dilakukan pembuatan bedengan dengan memberi garis lurus pada bedengan dengan tali rafia. Selanjutnya bedengan di bentuk dan dirapihkan menyesuaikan ukuran mulsa yang akan di gunakan.

 

Sumber: Dokumen Pribadi

Setelah bedengan terbentuk, terlebih dahulu bedengan di beri dengan pupuk organik yaitu pupuk kandang. Sebelum dilakukannya penanaman, pemberian pupuk organik sangat perlu untuk menambahkan unsur hara yang ada di dalam tanah. Sehingga pada saat tanaman sudah mulai di tanam, nutrisi yang akan di dapat oleh tanaman tercukupi. Kemudian ratakan pupuk dengan tanah dan ratakan juga  bagian permukaan bedengan.

Sumber: Dokumen Pribadi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline