Lihat ke Halaman Asli

Reno Dwiheryana

TERVERIFIKASI

Blogger/Content Creator

Ironi Minyak Goreng, Menteri Saja Bingung, Bagaimana Lagi Rakyat?

Diperbarui: 22 Maret 2022   08:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mendag Muhammad Lutfi (Kompas)

Seperti Anda ketahui bersama bahwa pemerintah secara resmi mencabut Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk minyak goreng kemasan yang semula Rp 14.000 per liter dan kemudian menyerahkan harga minyak goreng kemasan ke pasar.

Sontak minyak goreng kemasan yang tadinya langka, kini stoknya kembali berangsur-angsur normal dan banyak terisi di gerai maupun supermarket.

Fenomena melimpahnya minyak goreng pasca aturan HET dicabut membuat Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengaku kebingungan.

"Saya juga bingung barang ini dari mana? Tiba-tiba keluar semua," kata Lutfi saat berdialog dengan ibu-ibu di sebuah ritel modern di Jakarta dikutip dari Tribunnews, Minggu (20/3/2022).

Lutfi menyebut, meski saat ini harga minyak goreng jauh lebih mahal dari HET, ada sisi positifnya yakni stok minyak goreng yang kini tak lagi langka dan bisa didapatkan dengan mudah oleh masyarakat.

"Jadi mending mana murah tapi barangnya tidak ada, atau sedikit mahal tapi stok banyak," tanya Lutfi ke beberapa ibu-ibu yang tengah berbelanja.

Dia juga menjamin tidak lama lagi harga minyak goreng akan turun apabila ketersediaan di pasar semakin banyak. Menurutnya, penurunan harga terjadi sesuai dengan prinsip mekanisme pasar.

Menanggapi respon dari Mendag Muhammad Lutfi membuat Penulis miris. Logisnya kalau sekelas Menteri saja sampai bingung dengan fenomena yang terjadi terhadap minyak goreng, lantas bagaimana lagi dengan rakyat?

Rakyat yang sebelumnya senang dengan HET minyak goreng yang terjangkau dan sampai rela antri guna mendapatkan minyak goreng murah saat kelangkaan terjadi, kini mereka harus kembali gigit jari karena HET minyak goreng dicabut meski stok minyak goreng tiba-tiba melimpah bak pertunjukan sulap.

Sikap Mendag Muhammad Lutfi ini Penulis menilainya sebagai blunder kedua dimana sebelumnya ia menyampaikan permintaan maaf saat melangsungkan Rapat Kerja dengan Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) beberapa waktu lalu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline