Lihat ke Halaman Asli

Reno Dwiheryana

TERVERIFIKASI

Blogger/Content Creator

Spider-Man NWH, Kembali ke Fitrahnya

Diperbarui: 3 Januari 2022   09:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tepat tanggal 15 Desember 2021 merupakan hari perdana penayangan Spider-Man No Way Home di Indonesia. Penulis yang sudah jauh-jauh hari merencanakan untuk menontonnya harus pasrah menunda di hari berikutnya karena mayoritas bioskop di Jakarta terisi penuh.

Setelah selesai menontonnya, secara keseluruhan isi cerita dari Spider-Man NWH mirip dengan artikel "Isu Venom akan Kembali Reuni dengan Spider-Man" pada bulan November lalu. Tom Holland yang didapuk sebagai Spider-Man menemui masalah baru pasca Spider-Man Far From Home dimana Quentin Beck atau Mysterio membocorkan identitas asli Peter Parker dan mengumbar berita bohong bahwa Spider-Man sebagai sosok pembunuh.

Hal tersebut menjadikan Peter Parker dan kerabat yang terlibat harus berurusan dengan penegak hukum dan terancam masa depannya. Peter Parker yang merasa terbebani imbas kejadian itu kemudian menemui Dr. Strange untuk meminta bantuannya. Dr. Strange menyanggupi keinginan Peter Parker dengan mempersiapkan mantera, namun saat mantera berlangsung Peter Parker mengacaukannya. Alhasil Peter Parker harus menerima konsekuensi untuk menghadapi musuh-musuh Spider-Man dari multi dimensi.

Hal utama yang paling menarik dari Spider-Man NWH dari penayangan perdananya menurut Penulis ialah rating tinggi yang didapatkan oleh film ini. Pada hari pertama Spider-Man NWH mendapatkan rating 100 persen fresh dari situs Rotten Tomatoes dan review yang sangat baik. Walau ratingnya kemudian menurun dan konstan di 94 persen, film ini terus membukukan pencapaian fantastis dalam dua minggu pasca penayangan perdananya. Animo tinggi publik disertai unsur menghibur dan kejutan dalam film ini bisa jadi penyebabnya.

Akan tetapi menurut penilaian Penulis pribadi rating 94 persen tersebut berlebihan, mengapa?

Secara jalan cerita Spider-Man NWH bisa dikatakan lambat, awal film disisipi premis sebagai pondasi kemunculan multiverse dalam MCU dengan hadirnya Doctor Octopus, Sand Man, Green Goblin, Electro, dan Lizard sebagai antagonis.

Sebagai penonton tentu senang karena semakin banyak musuh maka akan semakin aksi dalam film. Dan benar saja harapan itu terwujud dengan pertarungan singkat antara Spider-Man dan Dr. Octo sebagai pembuka.

Cerita berlanjut kepada upaya Peter Parker mengumpulkan musuh satu-persatu sesuai instruksi Dr. Strange. Kemudian muncul polemik dimana baik langkah yang diambil oleh Dr. Strange dan Peter Parker saling berseberangan. Setelah berduel singkat akhirnya Peter Parker mampu menyingkirkan sementara Dr. Strange dan melanjutkan apa yang menurutnya tepat.

Disinilah poin yang cukup membingungkan dalam konsep multiverse yang MCU bawakan di layar lebar dimana Dr. Octopus, Sandman, Lizard, Elektro, dan Green Goblin kita ketahui bahwa kesemuanya bernasib tragis baik itu di trilogy Spider-Man (Tobey) dan The Amazing Spider-Man (Andrew).

Oke jika saja penafsirannya (multiverse) bahwa kesemuanya berangkat sebelum ending cerita dua film dimaksud, maka muncul lagi pertanyaan kemana sosok Green Goblin (James Franco) dan Venom (Topher Grace) di Spider-Man 3?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline