Lihat ke Halaman Asli

Reno Dwiheryana

TERVERIFIKASI

Blogger/Content Creator

"Raya and The Last Dragon", Apiknya Disney Memperkenalkan Princess Barunya

Diperbarui: 29 Maret 2022   13:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Raya and The Last Dragon - Sumber: movies.disney.com

Anda sudah menonton film animasi Raya and The Last Dragon? Setelah menontonnya, Penulis katakan film animasi produksi Walt Disney Pictures dan Walt Disney Animation Studios yang baru tayang di awal bulan Maret 2021 ini layak menjadi juara.

Raya and The Last Dragon berkisah sebuah dunia fantasi bernama Kumandra dimana manusia hidup damai dan tentram dalam lindungan para Naga. Hingga ketentraman mereka terganggu oleh hadirnya Druun, sesosok mahluk jahat yang dapat mengubah segala bentuk mahluk hidup menjadi batu. Demi menyelamatkan para manusia dari serangan Druun, Naga-naga itupun berkorban dengan mentransfer kekuatan mereka ke dalam bentuk Orb hingga Druun lenyap.

500 tahun berselang, manusia yang terbagi dalam suku-suku melanjutkan hidup tanpa kehadiran para Naga. Satu-satunya peninggalan para Naga yaitu Orb yang menjadi penyelamat dari serangan Druun berada dalam penjagaan suku Heart yang dipimpin oleh Chief Benja.

Sayangnya kecemburuan timbul diantara suku-suku lain, mereka berperang untuk saling memperebutkan Orb karena disinyalir dapat memberikan kesejahteraan.

Hingga Chief Benja ayah dari Raya berupaya mempersatukan kelima suku (Fang, Heart, Spine, Talon, dan Tail) dengan mengundang mereka ke kediamannya. Tanpa diduga niat tulus dari Chief Benja dan Raya dikhianati oleh suku Fang yang ingin merebut Orb. Kemudian para suku dalam udangan berseteru dan mengklaim mereka berhak atas Orb tersebut. Terjadi saling rebut diantara mereka, Orb itu pun jatuh dan terpecah menjadi 5 bagian dan menyebabkan Druun muncul kembali mengancam hidup manusia. 

Enam tahun pasca kejadian, Raya kini hidup sendirian terpisah dengan ayahnya yang menjadi batu dan Raya berkelana Tuk tuk (seekor Armadillo dewasa, peliharaannya) untuk berupaya mencari Naga terakhir yang dapat menyelamatkan Kumandra serta mengembalikan ayahnya kembali seperti sedia kala.

Sekilas penggalan dari kisah animasi ini memang nampak biasa-biasa saja dimana menggambarkan unsur sebab-akibat dari sebuah peristiwa yang mengawali kisah petualangan Raya guna menyelamatkan Kumandra.

Akan tetapi jangan "illfee" dahulu karena Disney sudah terbukti dan sangat piawai dalam meramu sebuah cerita agar menjadi menarik dan spektakuler.

Kisah petualangan Raya menjadi menarik ketika ia berhasil menemukan sosok Naga unsur air bernama Sisu. Tak seperti gambaran Naga pada umumnya, Sisu ditampilkan sebagai Naga muda dan jenaka. Tingkah laku Sisu dalam film kerap mengundang tawa, apalagi ketika Sisu dapat mengubah wujudnya menjadi manusia.

Petualangan Raya bersama Sisu untuk menyatukan Orb semakin seru dan menghibur dimana seiring perjalanan mereka bertemu dengan tokoh-tokoh lainnya, seperti Boun, Little Noi dan ketiga keranya, serta seorang pendekar bernama Tong dari suku Spine.

Selain unsur cerita yang menarik dan menghibur, film Raya and The Last Dragon juga tersisipkan pesan mendalam yaitu bagaimana hubungan klasik antara orangtua dan anak. Penulis kira ini menjadi sebuah ramuan ampuh bagi Disney karena ditambah dengan instrumen musik menyentuh maka ramuan ini mampu menumbuhkan sisi emosional bagi siapapun yang menontonnya, layaknya seperti film Frozen, Inside Out, Mulan, dan sebagainya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline