Bersama artikel ini Penulis yang sebatas orang awam ingin melanjutkan prihal topik "parasut pada pesawat" yang digadang-gadang sebagai solusi alternatif untuk menyelamatkan penumpang ketika terjadi kecelakaan pada transportasi udara.
Sebagaimana diketahui bahwa memang ada pesawat dimana mainframenya tersemat parasut yang berfungsi untuk menghindari pesawat dari kecelakaan fatal (jatuh) akibat mesin (propeller/baling-baling) pada pesawat mati (rusak). Namun kembali, hanya beberapa produsen pesawat saja yang memproduksinya dan lingkup jenis pesawatnya pun masih terbatas pesawat terbang ringan. Silahkan Anda cek bilamana perlu.
Poin perdebatan akan parasut pada pesawat umum berkutat pada fungsi parasut. Tak sedikit orang menanggapi bahwa fungsi parasut layaknya pada film-film action bahwa segala sesuatunya akan berjalan mulus.
Akan tetapi hal tersebut tidaklah demikian seperti yang dibayangkan. Sebagaimana Penulis katakan, jangan hanya Anda pikirkan bagaimana saat diatasnya saja, tetapi pikirkan bagaimana saat menuju ke bawah.
Penulis ibaratkan, para insinyur kedirgantaraan itu bukan sekadar memikirkan pesawat hanya bagaimana dapat terbang tetapi mereka juga memikirkan bagaimana pesawat agar dapat mendarat dengan aman. Hal itu pun berlaku bilamana pesawat disematkan parasut.
Penulis ajak pembaca untuk berpikir jernih prihal "pesawat dengan parasut" ini. Pertanyaan besar dari topik itu sebetulnya ialah apakah pesawat dengan parasut itu aman?
Berbicara mengenai "pesawat dengan parasut" maka ada beberapa hal yang perlu ditelaah lebih lanjut.
Pertama ialah, cara kerja parasut. Seperti Penulis katakan, Anda bisa bayangkan seandainya pesawat secara tiba-tiba rusak kemudian pilot bersama penumpang memutuskan menggunakan emergency parasut pada pesawat.
Teknis menggunakan parasut itu pun ada prosesnya dimana pilot menggunakan kontrol atau tuas agar emergency parasut pada pesawat berfungsi. Dalam artian prosesnya penggunaannya harus manual.
Kemudian pada saat emergency parasut itu akan digunakan, pilot harus terlebih dahulu memastikan bahwa situasi kondisi sekitarnya aman. Semisal, berapa kecepatan pesawat dan berapa ketinggian pesawat.
Berkaca pada konsep parasut orang maka setiap penerjun payung harus memastikan berapa titik ketinggian aman saat mengembangkan parasutnya agar ia tidak jauh dari titik destinasi tujuannya. Dan jangan lupakan, ketika mengembangkan parasut maka akan ada hentakan yang menariknya ke atas.