Dalam hidup ada tiga nama Thamrin yang Penulis ketahui, yaitu jalan MH. Thamrin, Kompasianers (alm) Thamrin Sonata, dan Kompasianers Thamrin Dahlan. Berbicara soal Thamrin Dahlan, kiranya siapa Kompasianers yang tidak mengenalnya.
Beliau merupakan salah satu dari sebagian Kompasianers yang malang melintang di blog keroyokan Kompasiana ini, layaknya seperti Bapak dan Ibu Tjiptadinata, Isson Khairul, Taufik Uieks, Syaiful W Harahap, dan masih banyak lagi belum disebutkan. Mereka adalah Kompasianer yang tidak pernah lelah berkarya dan terus membangun Kompasiana hingga sebesar sekarang.
Pertemuan pertama kali Penulis dengan Pak Thamrin kalau tidak salah ingat yaitu pada momentum Kompasianival 2015. Pada saat itu kami 100 Kompasianers yang dipilih mendapatkan kesempatan untuk bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka.
Ibarat ungkapan "Padi semakin berisi akan semakin merunduk", walau dibalut jabatan mentereng yang pernah Pak Thamrin emban, beliau merupakan sosok yang sederhana, bersahabat kepada siapapun, dan murah senyum.
Apabila Anda mengintip profile Bapak Thamrin Dahlan, selama 10 tahun berkarya total ada 2.754 artikel yang telah dibuatnya di platform ini dan 30 buku yang beliau terbitkan.
Semangat beliau dalam berkarya merupakan satu dari sekian Kompasianers yang menginspirasi Penulis bahwasanya tidak ada yang sia-sia dalam hal menulis.
Kompasianers Bapak Isson Khairul berkata, "Boleh jadi dunia berubah. Segala sesuatunya bertransformasi menjadi digital, ada ebook, ada podcast, dan lain sebagainya. Tetapi ingatlah bahwa segala sesuatunya itu dimulai dari menulis".
Sekilas kita tertegun bahwasanya Novel-novel laris dan terkenal yang pernah Anda-anda baca itu berawal dari tulisan (naskah) dan film-film Box Offices yang Anda-anda tonton di bioskop pun berawal dari tulisan (skenario/script film).
Jika gambaran diatas tulisan dapat menjadi sebuah masterpiece, lantas bagaimana tulisan para Kompasianers? Apakah Anda-anda tidak memiliki keinginan untuk mengumpulkan karya-karya pribadi dan menjadikannya sebuah buku?
Dan kemarin atau tepatnya tanggal 19 Agustus 2020, Penulis dan beberapa Kompasianers lainnya hadir dalam acara "10 Tahun Thamrin Dahlan di Kompasiana". Pak Thamrin mengundang kami sebagai perayaan bentuk rasa syukur dapat berkarya selama 10 tahun di Kompasiana sekaligus temu kangen silaturahmi para Kompasianers.
Pak Thamrin turut serta memperkenalkan kepada kami yayasan yang ia bentuk yaitu Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan. Yayasan atau YPTD ini merupakan yayasan non profit yang tujuan utamanya ialah membantu para Penulis untuk dapat menerbitkan buku ber-ISBN (International Standar Book Number).