Siapa yang tidak mengenal Najwa Shihab? Wanita kelahiran Makassar, 42 tahun silam itu merupakan presenter kondang yang disegani oleh banyak kalangan. Wajah rupawan Najwa hanyalah pemanis dibalik sosoknya yang smart. Memiliki rasa percaya diri yang tinggi, lugas, dan profesional setiap membawakan materi serta pemikiran yang kritis dalam bertanya, Najwa kerap membuat narasumber "skakmat" salah tingkah.
Ya dalam beberapa hari belakangan ini namanya kerap menjadi sorotan alih-alih sebuah video yang diunggah ke kanal YouTube-nya dengan judul "Kepada Tuan dan Puan Anggota DPR yang Terhormat".
Dalam video singkat berdurasi 4 menit 57 detik itu Najwa menyampaikan kritiknya terhadap kinerja anggota DPR yang terkesan tidak serius dalam mencari solusi agar persoalan Covid-19 di Indonesia teratasi dan lebih mengutamakan pembahasan lain seperti RUU Cipta Kerja, RUU KUHP, RUU Permasyarakatan yang menurutnya mengundang curiga masyarakat mengingat dibahas disaat masa pandemi berlangsung.
Sontak kritik pedas Najwa memancing kemarahan dari beberapa anggota DPR yang menganggap pandangan Najwa dalam video tersebut tidak benar dan bernada provokatif. Mereka yang tidak terima meminta agar Najwa untuk segera membuat permohonan maaf secara terbuka berikut ancaman akan membuka aib Najwa Shihab ke muka umum.
Menanggapi konflik yang terjadi diatas, jujur saja Penulis sangat ingin tahu akan kemana arah perseteruan ini berakhir. Apakah akan berujung damai ataukah berbuntut panjang hingga ke meja hijau atau jalur hukum?
Namun mohon maaf sebelumnya kepada yang mulia anggota DPR terhormat dan bukan bermaksud Penulis untuk condong ke Najwa. Bahwasanya jika kita telaah bersama terhadap apa yang Najwa sampaikan dalam video tersebut maka penilaian Penulis tidak ada yang salah dengan apa yang Najwa Shihab utarakan disana.
Kenapa bisa demikian? Karena apa yang Najwa sampaikan merujuk pada kondisi pembanding dimana gambaran akan parlemen di luar negeri sana yang fokus mensupport pemerintahnya untuk bersama-sama melawan pandemi Corona. Sedangkan hal berbeda dilakukan oleh anggota parlemen di bumi pertiwi ini yang lebih sibuk memikirkan hal yang lain. Dan alangkah wajar bilamana tak sedikit yang mempertanyakan apakah ada maksud tersembunyi dibelakangnya.
Toh kalau tidak ada "udang dibalik bakwan" kiranya DPR juga tak perlu baper dan memberikan respon berlebihan sampai-sampai mengancam akan membuka aib segala. Bukankah masyarakat justru akan semakin bertanya-tanya, loh ada apa ini?
Logis saja, sebuah pernyataan yang sebenarnya mempertanyakan apa-apa saja sumbangsih nyata DPR di masa pandemi ini justru direspon dengan ancaman akan mengubar keburukan pribadi itu maka Penulis mau bertanya kira-kira dimana ambil pelatihannya?
Kalau memang yang mulia anggota DPR terhormat dapat bersikap bijak, kalem, dan gentle maka toh apa susahnya sih tinggal dibuktikan terang-terangan saja ke masyarakat luas apa-apa yang Bapak dan Ibu sekalian telah lakukan bagi penyelesaian pandemi Corona ini.
Jika mengacu kepada pembahasan RUU yang disinyalir tendensius maka apa susahnya sih tinggal buat klarifikasi secara terbuka hal urgensi apa yang membuat RUU tersebut perlu dibahas dan segera diselesaikan.