Lihat ke Halaman Asli

Reno Dwiheryana

TERVERIFIKASI

Blogger/Content Creator

Karena Sunnatullah, Formula E Jakarta Ditunda

Diperbarui: 2 Juni 2022   22:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi Formula E (Kompas)

Dikutip melalui laman Kompas.com Gubernur Anies sebelumnya mengatakan, balapan mobil listrik Formula E berisiko menyebarkan virus Corona atau Covid-19. Sebab, gelaran balapan itu biasanya dihadiri wisatawan dari berbagai negara. Karena itu, agenda Formula E yang dijadwalkan di Jakarta pada 6 Juni 2020 ditunda hingga waktu yang belum ditentukan.

Keputusan penundaan ajang balap Formula E itu tertuang dalam surat bertanda tangan Anies Baswedan kepada Organizing Committee (OC) Jakarta E-Prix dan ditembuskan kepada 15 pemangku kepentingan lain, diantaranya Menteri Sekretaris Negara, Menteri Dalam Negeri, Menteri Luar Negeri, Menteri Kesehatan, serta Ketua DPRD DKI Jakarta.

Apakah ini sebuah kabar baik ataukah buruk? Bagi Penulis dan mungkin sebagian kalangan yang giat mengkritik event akbar ini mengapresiasi langkah yang Anies Baswedan ambil menyingkapi perkembangan wabah Coronavirus di Indonesia.

Sejatinya dari awal rencana penyelenggaraan Formula E memang tidak lepas dari masalah yang memungkinkan event ini bisa batal dilaksanakan. Dari event yang tidak ada urgensinya dan masih dipertanyakan manfaatnya bagi Jakarta khususnya warganya, kisruh revitalisasi Monas yang tidak diketahui nasib keberadaan pohon-pohon yang ditebang, hingga anggaran fantastis dimana nilai tersebut jauh lebih manfaat untuk kepentingan warga DKI Jakarta.

Banjir yang beberapa kali merendam Jakarta dan menyebabkan kerugian bagi masyarakat pun ternyata tidak mampu menghentikan rencana pelaksanaan event balap Formula E. Hingga akhirnya atas ketentuan Allah, Coronavirus-lah yang dapat menggugah hati Pemprov DKI Jakarta untuk menundanya.

Menanggapi hal ini mungkin yang akan dipertanyakan ialah akan dikemanakan besaran anggaran fantastis Formula E tersebut?

Secara jelas, Formula E tidak memungkinkan untuk dilaksanakan mengingat kondisi wabah Coronavirus yang terjadi di Indonesia. Dalam artian secara bisnis, industri pariwisata secara global pun dalam posisi sulit. Orang masih diliputi kekhawatiran akan Coronavirus ke destinasi yang ditujunya. 

Indonesia juga melarang turis mascanegara dari beberapa negara yang terdampak Coronavirus untuk datang ke Indoensia di mana hal ini akan berimbas pada jumlah penonton, income, dan daya tarik Formula E Jakarta bilamana jadi dilaksanakan. Kemudian kebijakan Pemprov DKI Jakarta prihal larangan kegiatan yang mengumpulkan banyak orang juga masih berlaku. 

Apabila ajang balap Formula E dipaksakan diadakan dengan kondisi yang terjadi sekarang, tentu kekhawatiran adalah timbulnya sesuatu yang tidak diinginkan terjadi dan sangatlah beresiko. Kewaspadaan dan faktor keselamatan wajib diprioritaskan.

Tentu harapan Penulis bilamana dalam waktu dekat ajang balap Formula E kemudian akan diputuskan untuk dibatalkan, maka penggunaan anggaran Formula E tersebut dapat dimanfaatkan bagi masyarakat Jakarta semisal penyediaan alat-alat kesehatan guna pencegahan penyebaran Coronavirus, operasi pasar murah kebutuhan pokok mengingat pada bulan April nanti sudah memasuki bulan Ramadhan, ataupun lainnya yang bermanfaat bagi warga Jakarta.

Terkait musibah Coronavirus yang kini melanda Indonesia, memang memprihatinkan akan tetapi mungkin pula kita semua yang masih sehat harus lebih bersyukur dengan keadaan masing-masing. Kita masih beraktivitas dengan normal sekaligus lebih fokus terhadap kesehatan dan kebersihan diri. Segala sesuatunya pasti ada hikmah, tidak terkecuali dengan adanya keputusan penundaan Formula E Jakarta ini. Demikian artikel Penulis, mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline