Serial televisi populer Game of Thrones resmi sudah berakhir melalui episode ke 6-nya yang berjudul "The Iron Thrones". Namun sebelum membahas lebih lanjut prihal episode final GoT, ada sedikit hasil reportase yang ingin Penulis sampaikan terlebih dahulu.
Animo publik yang tinggi kepada serial fantasi Game of Thrones memang tidak diragukan lagi, kisah perebutan tahta yang telah berlangsung selama 8 tahun adalah bukti sahih dari kesuksesan serial televisi ini. Alur cerita yang menarik menjadi pondasi kuat serial yang membuat publik selalu menanti kelanjutan dari setiap episodenya serta melambungkan nama aktor dan aktris didalamnya seperti Kit Harington, Emilia Clarke, Sophie Turner, dan lain sebagainya.
Mungkin saja hal tersebut diatas yang menginisiasikan sebuah produk makanan "Pop Mie" mengadakan acara nonton bareng episode akhir GoT bertema "Rebutan Tahta" di Filateli Co-Hive, Jakarta Pusat. Disini Penulis datang sebagai perwakilan media dari Kompasianers Only Movie enthusiast Klub atau Komik guna meliput seperti apa kemeriahan acara ini berlangsung.
Dikarenakan jadwal acara nobar Rebutan Tahta ini sangat panjang dari jam 09.00 s.d jam 21.00 sebagaimana diinformasikan, maka Penulis hadir ditempat sekitar jam 1 siang.
Sekilas gambaran kemeriahan acara yang ada dibenak Penulis sirna seketika tatkala kondisi suasana lokasi acara sunyi sepi dan hanya terlihat beberapa orang saja. Hamparan bean bag serta panggung tempat duduk penonton yang nampak lowong.
Apa yang terjadi bagi Penulis sangat wajar. Ada alasan mengapa acara nobar ini nampak sepi, yaitu dikarenakan episode ke 6 atau final dari GoT telah tayang pada Senin pagi hari waktu Indonesia. Setelah melakukan registrasi sebagai peserta nobar, Penulis mengambil posisi tempat duduk untuk mengamati jalannya acara.
Pihak panitia pun segera memutar serial GoT season 8 episode 3 yang berjudul Long Night. Sebagaimana anda para pecinta serial GoT ketahui, pada episode ini menceritakan serangan Army of The Dead yang dipimpin oleh Night King menuju kastil Winterfell. Episode yang cukup menarik, namun sayang banyak pecinta GoT yang kecewa bukan hanya karena peperangan berjalan singkat dan Night King yang kurang greget melainkan scene peperangan berlangsung sangat gelap membuat orang sulit untuk menontonnya walau dengan set brightness tinggi.
Sayangnya pihak panitia di lokasi acara tidak menyadari hal tersebut. Kondisi layar tempat nobar GoT sulit untuk dilihat, bukan saja karena kualitas gambar pada episode 3 sangat gelap tetapi juga disebabkan kondisi backlight yang berasal dari cahaya yang masuk dari kaca jendela di belakang layar.
Begitupun keadaan dengan episode berikutnya, walau panitia sudah berusaha menggunakan penutup tirai hitam dibelakang layar dan menempatkan projektor langsung mengarah ke layar, tetap sama sekali tidak membantu.
Sekitar tiga jam lebih Penulis di lokasi acara tempat nobar GoT berlangsung. Waktu menunjukkan jam 5 sore, Penulis memutuskan untuk pulang berbuka puasa dan menonton episode final GoT di rumah.