Berbicara mengenai kemacetan yang terjadi di Jakarta memang seolah tak pernah ada habisnya. Kemacetan ibarat makanan sehari-sehari warga yang beraktivitas di Jakarta, tak lekang oleh waktu segala penjuru ibukota selalu dihiasi oleh kemacetan.
Segala upaya dilakukan pemerintah hingga kini belum dirasa ampuh guna meminimalisasi jumlah kendaraan bermotor hilir mudik di jalan.
Populasi penduduk yang terus menerus meningkat, jumlah kendaraan bermotor yang bertambah setiap tahunnya, eksodus warga di sekitar wilayah Jakarta, kurangnya kualitas transportasi umum, tata kelola kota yang buruk, infrastruktur yang tidak memadai, berikut beragam bentuk ketidakdisiplinan masyarakat, dan lain-lain sebagainya semakin meyakinkan masalah kemacetan di Jakarta takkan pernah terselesaikan.
Secercah harapan dalam upaya mengatasi kemacetan Ibukota ialah menghadirkan transportasi umum yang mampu mengakomodir kebutuhan transportasi publik dalam skala besar yaitu Mass Rapid Transit (MRT). Proyek pembangunan tahap 1 MRT (Lebak Bulus - Bundaran HI) di Jakarta memang masih berlangsung hingga kini, pemerintah dan pihak pengembang berusaha keras agar proyek jangka panjang ini dapat sesegera mungkin dinikmati oleh warga Jakarta.
Kabar menggembirakan hadir dari PT. MRT Jakarta selaku pihak yang bertanggung jawab dalam proyek pembangunan MRT Jakarta. Bersamaan dalam acara peluncuran maskot MRT Jakarta "Marti" dan softlaunch aplikasi mobile MRT-J pada 15 Agustus 2018 yang lalu.
Acara yang berlangsung di East Hall Atrium Utama Grand Indonesia ini turut mengundang para BoD PT. MRT Jakarta, Menkoinfo Rudiandara, dan Melanie Putria Putri Indonesia 2002.
Dalam sambutannya, Direktur Utama PT. MRT Jakarta Bapak William Sabandar menyampaikan bahwa progres konstruksi yang telah dicapai sampai saat ini yaitu sekitar 95 persen dan 197 hari count down atau tepatnya bulan Maret 2019 menuju mulai beroperasinya MRT melayani warga Jakarta.
Beliau pun menginformasikan bahwa pada tanggal 9 Agustus 2018 merupakan momentum penting karena untuk pertama kali MRT Jakarta melakukan testing and comissioning yang dilakukan selama 3 bulan lamanya. Kemudian nanti pada akhir Desember akan dilanjutkan dengan uji coba operasi (trial run) hingga bulan Februari 2019.
Sekilas mengenai Maskot MRT Jakarta "Marti", ia digambarkan sebagai anak laki-laki berusia 9 tahun yang penuh rasa ingin tahu dengan harapan cerah untuk masa depan. Maskot ini merepresentasikan MRT Jakarta sebagai pilihan moda transportasi untuk masa depan Jakarta dan sebuah upaya untuk membangun interaksi dengan masyarakat calon pengguna MRT Jakarta.
Sedangkan aplikasi mobile MRT yaitu MRT-J merupakan sebuah aplikasi yang diperuntukkan sebagai penunjang bagi pengguna MRT Jakarta. Kapasitas penyimpanan yang dibutuhkan aplikasi ini sangat kecil, penggunaannya pun mudah dan cepat disertai tampilan yang sederhana.
Aplikasi yang telah tersedia dan kompatibel untuk perangkat Android maupun iOS ini berisikan informasi-informasi seperti stasiun MRT terdekat, mapping perjalanan dari stasiun MRT keberangkatan ke stasiun tujuan, dan jelajah stasiun yang menceritakan histori stasiun serta objek wisata di sekitarnya.