Lihat ke Halaman Asli

Reno Dwiheryana

TERVERIFIKASI

Blogger/Content Creator

Menyusuri Waktu pada Pameran Bekraf Game Prime 2018

Diperbarui: 16 Juli 2018   09:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bekraf Game Prime (sumber : boardgame.id)

"Era ekonomi kreatif harus menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia", sekilas kalimat tersebut merupakan pesan yang Presiden Jokowi sampaikan pada saat membuka Temu Kreatif Nasional dan meresmikan Indonesia Convention Exhibition (ICE) di bulan Agustus 2015 lalu.

Selaras dengan apa yang telah Presiden Jokowi sampaikan bukanlah sembarang isapan jempol semata, berdasarkan data Badan Ekonomi Kreatif tercatat sektor ekonomi kreatif pada tahun 2015 mampu memberikan kontribusi sebesar 7,38 persen terhadap total produk domestik bruto atau sekitar Rp.852,2 triliun. 

Tiga sub sektor ekonomi kreatif menyumbang nilai cukup besar, yaitu kuliner sebesar 41,69 persen, fashion sebesar 18,15 persen, dan kriya (kerajinan tangan) sebesar 15,70 persen. Kemudian ada 4 sub sektor yang diprediksi akan berkembang, antara lain film dengan nilai pertumbuhan 10,28 persen, musik 7,26 persen, arsitektur 6,62 persen, dan permainan (gim) 6,68 persen.

Menanggapi betapa besarnya potensi ekonomi kreatif tanah air serta manfaatnya bagi laju perekonomian Indonesia, Bekraf selaku pihak yang bertanggungjawab terhadap ekonomi kreatif senantiasa untuk terus mendorong dan turut serta memfasilitasi para pelaku ekonomi kreatif untuk dapat berkembang dan menunjukkan karyanya kepada khalayak umum. Salah satu support yang diberikan oleh Bekraf dalam mewujudkannya yaitu dengan diadakannya acara Bekraf Game Prime 2018 di Ruang Expo Balai Kartini, Jakarta Selatan.

Pada Minggu 15 Juli 2018, untuk kedua kalinya di tahun berbeda Penulis menghadiri pameran ini. Menurut pandangan Penulis, Bekraf Game Prime sendiri merupakan sebuah event besar dan kesempatan unjuk gigi bagi pengembang gim lokal untuk mempresentasikan karya-karya mereka, di lain pihak kita sebagai pengunjung dapat bebas mencoba memainkan seperti apa gim-gim tanah air kembangkan dan turut serta menilai seberapa baik dan bagusnya konsep gim tersebut. Diantara para pengembang gim, turut pula disertakan industri ekonomi kreatif bidang lainnya seperti komik, art, kompetisi e-sport tanah air, dan lain-lain sebagainya.

Suasana antrian para pengunjung Bekraf Game Prime (dokpri)

Hadir lebih awal kondisi acara Bekraf Game Prime masih belum ramai oleh pengunjung, Penulis hanya mengantri sebentar untuk proses registrasi. Sekilas dari apa yang Penulis amati ketika memasuki ruang event nampak lebih rapih dan tertata dengan baik ketimbang tahun lalu. 

Perhatian Penulis tertuju pada sisi timur ruang event dimana tersedia begitu banyak bean bag (tempat duduk santai) dan beberapa kursi pijat elektrik untuk para pengunjung, kemudian panggung ukuran sedang berikut layar besar untuk pelaksaan kompetisi gim esport Mobile Legend. Terdapat pula beberapa stand-stand komik tanah air di salah satu sisi ruang event.

Stand komunitas Gupla Freedom Club Indonesia (dokpri)

Lalu Penulis melanjutkan dengan berjalan ke sisi Barat ruang event, perhatian Penulis langsung tertuju ke sebuah stand dimana salah satu komunitas Gunpla Freedom Club Indonesia (Gundam Model Kit) berada. Seolah membawa nostalgia lalu Penulis akan hobi ini, di stand ini pengunjung berkesempatan memainkan gim console Gundam dan melihat beberapa model kit Gunpla (HG 1/144) yang sedang dipajang. 

Bagi yang berminat dan ingin tahu lebih banyak mengenai hobi Gunpla pun dapat ikut bergabung ke Fanbook mereka, beberapa pertanyaan diajukan untuk mengetahui seberapa tingkatan pengetahuan anda mengenainya. Tepat disamping stand komunitas Gunpla Freedom Club Indonesia, terdapat stand dimana pengunjung dapat melihat bagaimana proses perakitan Gunpla serta menjual aneka macam Model Kit Gunpla serta pernak pernik dalam merakitnya.

Stand Indonesia Art Toys (dokpri)

Setelah asyik mengobrol di stand komunitas Gunpla Freedom Club Indonesia, laju Penulis terhenti di sebuah stand yang menjajakan karakter tokoh superhero ternama DC yaitu Batman dan berapa figur lainnya. 

Stand tersebut merupakan stand Indonesia Art Toys (@iat.id), stand ini menampilkan miniatur action figure maupun bentuk karakter lainnya berbahan epoclay. Pengerjaan pembuatan karakter dari epoclay tergantung seberapa besar kecil ukuran dan detailnya figur baik kreasi pribadi maupun pesanan pelanggan, untuk ukuran kecil (dimensi 10cm) lama waktu pembuatan memakan 2 - 3 hari pengerjaan. Sedangkan ukuran lebih besar (dimensi 20cm) maka lama waktu pembuatan memakan waktu lebih lama sekitar 1 - 3 bulan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline