Lihat ke Halaman Asli

Reno Dwiheryana

TERVERIFIKASI

Blogger/Content Creator

Melihat Kemajuan Proyek MRT yang Perlu Anda Ketahui

Diperbarui: 29 November 2017   19:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengangkatan Segmen Terakhir Box Girder Jalur Layang MRT Jakarta (Sumber : jakartamrt.co.id)

Transportasi massal yang nyaman, aman, murah, dan ramah lingkungan seolah menjadi impian yang warga Ibukota Jakarta dambakan selama ini. Prihal transportasi massal di Jakarta memang tidak lepas dari problematika kemacetan yang tak kunjung usai ditopang oleh faktor-faktor teknis dan non teknis didalamnya. Oleh karena itu perlu hadirnya solusi baru untuk meminimalisir tingkat kepadatan kendaraan bermotor di jalanan, salah satunya yaitu dengan lahirnya alternatif transportasi massal berupa Mass Rapid Transit (MRT).

MRT merupakan sistem transportasi yang memanfaatkan moda kereta listrik pada lajurnya dan dapat menampung banyak penumpang, beberapa negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia telah lebih dahulu menerapkan sistem ini sebagai pilar transportasi umum bagi publik. 

Proyek MRT sebenarnya telah dipikirkan sejak jauh-jauh hari pada tahun 1980 menindaklanjuti pesatnya perkembangan pembangunan di Jakarta, namun dikarenakan suatu sebab maka projek ini molor dan baru terealisasikan sekarang (masih dalam proses) dibawah naungan PT MRT Jakarta.

Bertempat di Bakoel Koffie, Menteng (28/11/2017) dalam acara Forum Jurnalis/Blogger PT MRT Jakarta yang turut dihadiri oleh jajaran direksi sebagai para narasumber antara lain Bpk. William Sabandar (Direktur Utama), Bpk. Agung Wicaksono (Direktur Operasi dan Pemeliharaan), dan Ibu Silvia Halim (Direktur Konstruksi), dalam acara ini kami mendapatkan informasi mengenai progress proyek MRT yang masyarakat perlu ketahui. Acara didahului oleh presentasi dari pihak PT MRT Jakarta dan kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab oleh para tamu undangan kepada narasumber.

Berdasarkan pemaparan presentasi progress kontruksi proyek MRT sampai tanggal 28 November 2017 secara keseluruhan telah mencapai 86.12 persen dimana kontruksi Depo dan Stasiun Lebak Bulus mencapai 78,37 persen, sedangkan kontruksi Stasiun Senayan mencapai 93,95 persen. Pihak PT MRT dalam hal ini menjelaskan bahwa mereka berupaya sebisa mungkin agar proyek MRT dapat terlaksana sesuai jadwal dan beroperasi sepenuhnya di triwulan pertama tahun 2019 mendatang.

Prihal operasional MRT, pihak MRT menjabarkan bahwa kebutuhan SDM guna operasional MRT sebesar 381 personel, dimana dibagi menjadi 2 divisi yaitu Railway Operation Division dan Railway Maintenance Division. 

Dari total 381 personel yang dibutuhkan, 101 personel sudah dipersiapkan oleh PT MRT dan sisanya sebesar 280 personel akan didapat melalui proses recruitment secara bertahap (160.000 pelamar, disaring menjadi 6000) sesuai klasifikasi dan keahlian personal yang dibutuhkan dalam operasional MRT. Untuk bagian Train Driver Trainee, sebagai personel yang bertugas mengoperasikan MRT maka akan terlebih dahulu mendapatkan pelatihan test drive pada operasional MRT di Malaysia.

Progress untuk Rolling Stock, pihak MRT menjabarkan bahwa 1 dari 2 rangkaian kereta MRT yang dioperasikan terdiri masing-masing dari 6 gerbong (maksimal panjang rangkaian dapat ditampung pada stasiun sebanyak 8 gerbong) dimana kapasitas penumpang pada kedua sisi gerbong akan sedikit berkurang sebesar 45 orang (dikarenakan ada space untuk masinis) ketimbang masing-masing 4 gerbong utama sebesar 54 orang dalam kondisi (penumpang) duduk saja, sedangkan dalam kondisi penuh terisi (penumpang duduk dan berdiri) seluruh rangkaian dapat menampung 900 orang dan kapasitas maksimum sebesar 1950 penumpang apabila rangkaian kereta MRT dalam kondisi padat terisi.

Guna mengakomodir sisi kenyamanan bagi  para penumpang transportasi MRT, interior pada rangkaian gerbong MRT akan dilengkapi dengan fasilitas AC, Hand Rail, Priority Seat bagi Ibu hamil, dan Wheel Chair Space bagi penumpang disabilitas, serta CCTV Monitor pada kabin masinis untuk memonitor penumpang dan keseluruhan operasional di dalam MRT. Kemudian tidak lupa juga mengenai stasiun sebagai tempat menampung pengguna transportasi MRT, dikarenakan hal itu sisi kenyamanan stasiun akan diselaraskan dengan gambaran akan bagaimana situasi kondisi stasiun MRT di Singapura.

Sekilas mengenai perkembangan proyek MRT diatas tentunya menjadi kabar menggembirakan, sekiranya keinginan akan hadirnya transportasi umum massal nyaman, aman, murah, dan ramah lingkungan sudah didepan mata. Tentu kedepannya penantian lama ini perlu pula dibarengi perhatian dan kepedulian masyarakat umum sebagai pengguna MRT untuk dapat merawat fasilitas yang tersedia. 

Transportasi MRT ini pun diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran masyarakat pengguna kendaraan pribadi untuk beralih ke transportasi umum sehingga permasalahan kemacetan di Ibukota Jakarta dapat berkurang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline