Lihat ke Halaman Asli

Reno Dwiheryana

TERVERIFIKASI

Blogger/Content Creator

Bunuh Diri, Menularkah?

Diperbarui: 25 Juli 2017   09:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Belum sepekan lamanya ketika publik dikejutkan oleh meninggalnya vokalis grup Rock kenamaan Linkin Park, Chester Bennington. Duka mendalam yang teramat sangat tersebut serasa belum usai manakala pria berusia 41 tahun itu dikabarkan mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Obat-obatan terlarang serta kecanduan alkohol di sisa hidupnya melatarbelakangi kepergian Chester untuk selama-lamanya, tak lupa pula masalah depresi salah satunya dikarenakan oleh kepergian kerabatnya Chris Cornell yang meninggal dengan cara serupa.

Apa yang terjadi sangat sulit untuk dicerna oleh akal, namun mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri yang pasti merupakan tindakan yang salah teramat besar. Kiranya beragam alasan yang melandasi seseorang untuk bunuh diri dimana umumnya adalah permasalahan hidup yang diakibatkan oleh gangguan emosi dalam diri seperti depresi (putus asa) semisal pribadi putus asa dengan penyakit keras yang dideritanya dan frustasi (rasa kecewa yang mendalam) semisal ditinggal oleh orang tercinta. Singkat kata seseorang yang berniat bunuh diri diawali oleh adanya masalah pada batinnya.

Berbeda halnya dengan pribadi dalam keadaan normal dimana ada proses recovery dari dalam diri maupun efek dari luar, seseorang yang mengalami gangguan batin seolah terkurung dalam keterpurukan, ketakutan, merasa bersalah, dan mulai hilang gairah hidup. Perspektif batin yang sedang sakit ini lama-kelamaan menimbun menggerogoti diri dan alam pikir, hingga pada kondisi memuncaknya muncul pemikiran bahwa bunuh diri merupakan cara untuk menyelesaikan segalanya.

Dan disinilah bahayanya ketika batin seseorang sedang sakit, anda boleh percaya atau tidak bahwa penyakit batin dapat menular. Menular dalam pengertian bagaimana?

Dari beberapa kasus bunuh diri yang Penulis amati bahwa bunuh diri dapat menginspirasi atau menginisiasi seseorang (mengalami sakit batin) untuk melakukan tindakan serupa. Sebagai gambaran beberapa tahun lalu terjadi kasus bunuh diri dimana korban melompat dari pelataran sebuah mall, entah secara kebetulan atau tidak beberapa lama kemudian muncul kasus yang sama di lain tempat kejadian. Indikasi keterikatan dari dua peristiwa berbeda waktu dan lain tempat tersebut memang kecil sekali, tetapi di satu sisi kita tidak bisa memungkiri bahwa "ide yang sama dapat muncul pada manusia yang berbeda".

Kemudian kita harus mewanti-wanti timbulnya penyakit batin ini disebabkan dapat merugikan diri pribadi maupun orang-orang disekitar. Anda masih ingat kasus bunuh diri dimana orangtua menyertakan pula anak-anaknya, lalu ada juga kasus bunuh diri seorang suami yang berawal dari cekcok mulut dengan istrinya dan kemudian membunuhnya serta kasus-kasus lainnya. Dalam hal ini bisa kita amati bersama bahwa gangguan emosi dalam diri apabila tidak terkontrol dengan baik dapat mengakibatkan bencana.

Kembali Penulis peringatkan bahwa bunuh diri merupakan tindakan salah yang teramat besar, apabila pribadi anda mengindikasikan gejala penyakit batin maka Penulis sarankan lebih upayakan untuk dekatkan diri dengan Allah, memperdalam ilmu agama, dan perbanyak kegiatan ibadah. Kenapa demikian? Penyakit batin merupakan suatu penyakit yang ada pada setiap diri pribadi manusia, penyakit ini mengendap seiring silih berganti beragam macam ujian kehidupan manusia berlangsung. Anda harus menjadi pribadi yang kuat untuk dapat lolos dari segala bentuk ujian, selayaknya jika batin anda terganggu maka hanya itulah obat yang paling manjur.

Kemudian jangan lupakan peran penting orang-orang disekitar anda, hargai dan sayangilah mereka. Ciptakan komunikasi yang baik, saling peduli, saling membangun untuk menimbulkan semangat hidup. Jangan pernah tinggalkan mereka yang sedang mengalami patah semangat, bantu diri mereka untuk bangkit dan meneruskan hidup. Demikian artikel Penulis, mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline