Starwars Rogue One : A Star Wars Story merupakan salah satu dari beberapa film yang hadir di penghujung tahun 2016. Bagi pecinta film-film Hollywood khususnya bagi pecinta seri Star Wars, film karya George Lucas ini adalah film yang wajib ditonton guna merangkai kisah Star Wars seutuhnya dimana diawali trilogy seri Star Wars Episode IV : A New Hope (1981), Episode V : The Empires Strike Back (1980), dan Episode VI : Return of Jedi di tahun 1983. Trilogy tersebut menceritakan kisah petualangan Luke Skywalker dan Princess Leila mengalahkan Galactic Empire yang dipimpin oleh seorang Dark Jedi dengan julukan Darth Vader (Anakin Skywalker - yang pada akhir cerita baru diketahui sebagai ayah dari Luke dan Leila) sebagai tangan kanan dari Sith Lord. Hadirnya film Star Wars ini mengundang decak kagum, bukan hanya dikarenakan membawakan cerita yang menarik namun film ini dikemas dengan efek film yang baik pada masanya kala itu dan film ini pula melambungkan nama Harrison Ford yang berperan sebagai Han Solo (salah satu tokoh utama dari pihak Rebel Alliance).
Enam belas tahun kemudian kisah fantastis karya Georgle Lucas ini pun dibuat prequelnya dengan hadirnya Star Wars Episode I : The Phantom Menace (1999), Episode II : Attack of The Clones (2002), dan Episode III : Revenge of The Sith (2005) menceritakan kisah hidup seorang anak bernama Anakin Skywalker yang membelot menjadi seorang Dark Jedi Darth Vader. Prequel trilogy Star Wars ini bisa Penulis katakan dikemas sangat baik dengan efek teknologi perfilman yang lebih bagus, namun pendapatannya yang cukup besar kurang mendapatkan respon positif oleh kritikus film yang menganggap film kurang menjiwai kisah Star Wars dengan tokoh yang monoton.
Di tahun 2015 lalu dimana Walt Disney telah memegang paten Star Wars dengan membeli LucasFilm (dibeli tahun 2012 dengan nilai $4.05 billion) menghadirkan Episode 7 : The Forces Awaken sebagai kelanjutan dari enam seri Star Wars, langkah Walt Disney pun jitu dan film ini sukses besar di pasaran serta mendapatkan respon positif dari kritikus film yang menilai The Force Awaken memberikan nuansa baru dari sebuah sequel maha karya. Diketahui pula Walt Disney akan mengangkat beberapa kisah standalone berdasarkan seri Star Wars, salah satunya Rogue One,
Rogue One : a Star Wars Story sendiri menceritakan sebuah kisah dari seorang pejuang Rebel Alliance bernama Jyn Erso (Felicity Jones) dalam upayanya mendapatkan denah Death Star (senjata yang dibangun oleh Empire Galactic yang mampu menghancurkan sebuah planet), kisah Jyn Erso ini merupakan kepingan cerita diantara periode Star Wars Episode IV dan prequel pada Episode III. Kisah pun dimulai Jyn kecil adalah anak dari seorang ilmuwan tersohor Galen Erso (Mads Mikkelsen) yang membangkang dengan cara mengasingkan diri manakala perannya sangat vital dalam projek Death Start, namun upaya Galen sia-sia karena Empire Galactic dipimpin oleh Director Advanced Weapon Orson Crennic (Ben Mendekshon) berhasil menemukannya. Galen kembali ditangkap, istrinya tewas terbunuh, dan Jyn yang melarikan diri diselamatkan oleh Saw Gerrera (Forest Whitaker).
Berselang 13 tahun dari cerita pembuka, Jyn yang telah beranjak dewasa diselamatkan oleh pasukan Rebel Alliance yang mengetahui dirinya sebagai anak dari Galen Erso. Pihak Rebel Alliance membutuhkan bantuan Jyn guna mendapatkan informasi rahasia disinyalir dari ayahnya yang dibawa oleh Bodhi Rook (Riz Ahmed) seorang pilot Galactic Emperial dan diketahui disekap oleh Saw Gerrera. Jyn bersama rekan-rekannya yaitu Cassian Andor (Deigo Luna), robot K-2SO (Alan Tudyk), Chirrut Imwe (Donnie Yen), dan Baze Malbus (Jiang Wen) bahu membahu dalam upaya menemukan denah Death Star, mereka bersatu guna tercapainya sebuah harapan agar setiap planet dapat terbebas dari belenggu teror Galactic Empire.
Setelah Penulis menontonnya dalam acara Nobar Star Wars Rogue One yang diadakan oleh situs jual beli Blibli.com bertempat di CGV Blitz Grand Indonesia tadi malam, film berdurasi 2 jam lebih ini dapat Penulis katakan menarik dan sangat mengesankan. Unsur cerita merupakan poin kekuatan dari Rogue One dimana memberikan sesuatu yang berbeda diluar ranah pejuang Jedi (Dark Side maupun Light Side) yang selalu ditonjolkan pada film Star Wars. Pembawaan tokoh dari masing-masing karakter dikemas sangat baik dan mampu menampik kesan dalam sebuah film hanya tokoh utama yang disorot, masing-masing karakter baik protagonis maupun antagonis punya porsi yang setara. Film ini pun tak sepenuhnya kaku dimana sesekali ada adegan yang mengundang tawa dan riuh penonton dalam bioskop. Namun yang paling mengesankan tentunya visual effect yang Penulis nilai sungguh luar biasa, pada saat penggambaran betapa dahsyatnya kekuatan Death Star dalam menghancurkan planet dan adegan dogfight antara U-Wing dengan TIE-Fighter benar-benar detail dan memukau.
Sekiranya dari pandangan Penulis Rogue One : a Star Wars Story mampu menepis akan segala keraguan yang erat kaitannya dengan akan bagaimana sepenuhnya kisah Star Wars setelah lepas dari George Lucas, film ini begitu matching mengisi bagian yang kosong diantara Episode IV dan III. Tak sedikit pihak yang menyatakan bahwa apabila Rogue One mampu melebihi ekspektasi para penonton maka kedepannya dapat membuahkan kesuksesan seri-seri sesudahnya yang menjadikan mengapa Star Wars digemari oleh setiap kalangan lintas generasi. Demikian artikel Penulis, mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H